Seandainya telah pergi kenangan itu
Adakah cerita tertorehkan dalam lembaran baru
Menghias eposide kelam kelabu dalam rindu
Kesal, kecewa, sumpah serapah menjadi satu
Terpendam meniti goresan di wajah cemburu
Mengingat waktu yang telah berlalu
Pergi tanpa tinggalkan harapan bahagia
Aku, Kau, bahkan dia kadang merasa terluka
Ketika bias kenangan hanya bertabur kecewa
Detik akhir sang waktu tak berikan senyuman
Tersimpan duka mendalam penuh kesedihan
Tersayat goresan lisan yang menyakitkan
Tanpa tersadar diri terhempas dalam keegoan
Meniti lembaran perjalanan berbeda arah
Kau, dia, dan aku tak lagi berdiam diri
Menapaki cerita dua ribu dua puluh dalam misteri
Takut, sedih, kecewa yang hanya lukai hati
Tak ingin keraguan terus bersemayam selimuti
Keresahan yang seakan hadir silih berganti
Merasuk jiwa terselam pada perbedaan visi
Mengubah masa lalu menjadi senyum ceria
Akhir cerita dua ribu dua puluh....
Melupakan kenangan kelam yang tiada bermakna
Menggapai mimpi yang terus bergejolak asa
Di ujung tapak langkah yang tersisa
Masa depan dalam perubahan dunia
Tergenggam keinginan terus berkarya
Meskipun sebatas titik tak terlihat nyata
31 Desember 2020
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H