Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hukum Si Kumuh

26 Agustus 2020   16:35 Diperbarui: 26 Agustus 2020   17:46 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sadari bila palu tersimpan di balik meja

Kumuh terpandang jika hukum tergadaikan

Hakim yang tak bijak membela sepihak

Terselimuti kepentingan tanpa tandingan

Terdampak pada kekuasaan tercampak

Nurani yang kering dan tandus terbungkus

Hingga sikap licik ditulisan segera terhapus

Kumuh terasingkan dalam peradilan

Perkara akan terus disidangkan

Tertutup kata kesepakatan mendapat keadilan

Hanya sejenak tertunduk menerima keadaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun