Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Muharram di Antara Napas Kemerdekaan

20 Agustus 2020   10:05 Diperbarui: 20 Agustus 2020   10:02 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Islamianews

Detik kemerdekaan telah melintas dan berlalu

Menyusuri pergantian waktu di tahun hijriyah

Muharram memberi pertanda akan perubahan

Insan yang terselimuti noda dan dosa dunia

Terpikat lelah bergelimang bisikan kesesatan

Saat usia bertambah, hilang setengah bahagia

Meskipun merdeka di tembok penuh warna

Takkan surut semangat untuk berganti masa

Muharram mengajarkan kembali pada kemurnian

Meninggalkan kesombongan menjadi kemuliaan

Melepas iri dan dengki pada sikap keikhlasan diri

Menata hati dalam renungan ketaatan hakiki

Tak lagi merampas lepas duri yang terinjak tapak

Tanpa meradang sedih ketika sepi menghampiri

Hanya harapan terus tersemai di sisi niat suci

Perbaiki khilaf di sudut nuansa kemerdekaan

Muharram seakan mengingatkan batas usia

Merdeka dalam pemasungan kelalaian suka cita

Tercatat di perjalanan diri yang semakin sempit

Pada ruang kehidupan yang tak lagi diratapi

Berkata tanpa suara ketika senyum terkunci mati

Butir-butir peluh sebagai saksi di selimut putih

Menggenggam untaian doa ketika mata terpejam

Walau di antara napas tergambar derita kelam

Muharram di antara napas kemerdekaan

Menyadarkan pentingnya sebuah perjalanan akhir

Di tumpuan berdiri tegak menatap cermin hidup

Lenyapkan angan dan mimpi yang tiada makna

Melepas hati akan syukur nikmat kemerdekaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun