Menata hati dalam renungan ketaatan hakiki
Tak lagi merampas lepas duri yang terinjak tapak
Tanpa meradang sedih ketika sepi menghampiri
Hanya harapan terus tersemai di sisi niat suci
Perbaiki khilaf di sudut nuansa kemerdekaan
Muharram seakan mengingatkan batas usia
Merdeka dalam pemasungan kelalaian suka cita
Tercatat di perjalanan diri yang semakin sempit
Pada ruang kehidupan yang tak lagi diratapi
Berkata tanpa suara ketika senyum terkunci mati
Butir-butir peluh sebagai saksi di selimut putih
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!