Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Saat Pandemi Covid-19?

20 Agustus 2020   06:20 Diperbarui: 20 Agustus 2020   06:18 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proklamasi, kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, 17 bulan Agustus tahun 1945. Atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta. ( kutipan Isi teks proklamasi). 

Pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia dari penjajahan bangsa lain. Tentunya, kemerdekaan yang telah digaungkan selama beratus-ratus tahun dalam cengkeraman penjajahan menjadi sebuah kebebasan yang tidak dapat dengan mudah dinikmati oleh rakyat Indonesia. 

Darah, air mata, bahkan nyawa telah dikorbankan oleh para pejuang demi sebuah kemerdekaan. Kini kemerdekaan telah dinikmati dan dirasakan oleh generasi bangsa ini. 

Di usia kemerdekaan bangsa ini yang ke-75 tahun perubahan pun telah banyak dilakukan. Pembangunan bangsa dari sebuah negara terjajah menjadi negara yang merdeka, negara yang berkembang, bahkan disejajarkan menuju negara maju.

Namun, di usia kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke-75 tahun, banyak hal yang terjadi di negeri yang pernah menjadi negara swasembada pangan, negara yang kokoh dalam wadah NKRI, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, serta negara yang terpatri dengan semangat pepatah lama yang mengungkapkan 'Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh', harus merasakan gejolak yang tentunya tidak ingin terjadi di negara manapun yang telah merdeka secara sah. 

Merdeka seakan hanya sebuah kata yang diartikan bebas dari penjajahan, bebas dari cengkeraman negara yang ingin menguasai negara lain. Hal ini yang menjadi dasar begitu banyak negara-negara super power ingin menjajah republik ini.

Di saat kemeriahan menyambut usia ke-75 tahun kemerdekaan negeri ini yang telah dilaksanakan tepat 17 Agustus 2020 lalu,  bencana pun menghampiri di belahan penjuru dunia. 

Wabah pandemi Covid-19 yang berawal dari negeri 'Tirai Bambu' Cina, seakan membungkam negara-negara lainnya merasakan ganasnya penyebaran wabah pandemi tersebut.  

Tak terlepas dengan negara tercinta Indonesia, di awal bulan Maret 2020 pun harus terpapar virus Covid-19, hingga 18 Agustus 2020 divonis positif Covid-19 berjumlah 143.043 orang, dengan korban meninggal dunia mencapai kurang lebih 6.227 orang dan pasien yang dinyatakan sembuh 96.306 orang ( Sumber, Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, 18 Agustus 2020).

Masa pandemi yang tidak dapat diketahui kapan berakhirnya, serta bertambahnya pasien dan korban Covid-19 seakan memberi sinyal kegagalan pemerintah dalam menekan angka penyebaran covid-19 saat ini. 

Kritikan terhadap penanganan korban Covid-19 dari segala lapisan masyarakat yang ditujukan kepada  pemerintah yang dianggap lambat sehingga menyebabkan pasien Covid-19 semakin bertambah telah menambah kisruh penanganan pandemi Covid-19 di berbagai daerah. 

Selain kesadaran masyarakat yang masih menganggap pandemi hanya sebagai isu politik yang digunakan untuk membuat kondisi masyarakat semakin panik. 

Di beberapa negara penyebaran covid-19 dapat diantisipasi oleh pemerintah setempat sejak dini, sehingga memungkinkan tidak bertambahnya pasien Covid-19 dan korban jiwa yang berjatuhan. 

Lambatnya penanganan Covid -19 dari pemerintah dan juga kesalahan dari masyarakat yang kurang mengindahkan protokoler kesehatan dari pemerintah akan memudahkan penyebaran virus ke berbagai daerah di Indonesia. Apalagi saat semakin cepatnya wabah Covid-19 menyebar, bangsa Indonesia merayakan sejarah kemerdekaan yang telah memasuki usia senja.

Di ulang tahun kemerdekaan RI yang ke-75 tahun, rakyat Indonesia masih belum merasakan makna sebuah kemerdekaan. Hal ini masih dapat terlihat dari belum dirasakannya kesejahteraan yang merata di tengah masyarakat. 

Angka kemiskinan semakin meningkat, pengangguran bertambah, dan tingkat kriminalitas pun seakan semakin menunjukkan taringnya. Mengapa hal ini dapat terjadi? Tentunya tidak mudah untuk menyelesaikan polemik yang sedang terjadi di negeri yang subur dan kaya dengan sumber daya alam yang dimiliki. 

Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar makna kemerdekaan di masa pandemi Covid-19 ini tidak hilang serta dapat menjadi penyemangat dan kekuatan bagi rakyat dan pemimpin bangsa, untuk terus berjuang memajukan bangsa ini menjadi bangsa yang dihargai oleh dunia. 

1. Tanggungjawab para pemimpin dalam menjalankan roda pemerintahan semestinya lebih mengutamakan bekerja demi bangsa, bekerja demi kesejahteraan rakyat, sehingga akan muncul nilai keikhlasan dalam beraktivitas dan memudahkan tercapainya hasil yang diharapkan dengan secara maksimal.  

2. Mengembangkan sikap berkeadilan yang harus tertanam di jiwa pemimpin bangsa, dimulai dari daerah hingga pusat dalam menjalankan roda pemerintahan dengan mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi ataupun golongan tertentu. Dengan demikian pemerataan kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

3. Adanya sikap saling percaya antara semua pihak yang berkepentingan dalam membangun negeri ini tanpa ada menonjolkan kekuatan golongan masing-masing, sehingga akan membentuk rasa persatuan yang kokoh sebagaimana perjuangan para pahlawan terdahulu menyatukan persepsi mengusir penjajah dari tanah air Indonesia. Tidak ada mendahulukan egoisme kepentingan kelompok di atas kepentingan bangsa.

4. Menguatkan kemandirian bangsa dalam menghadapi permasalahan yang dialami tanpa harus mengharap belas kasihan dari negara lain, sehingga tidak akan terjadi politik balas jasa kepada bangsa lain.

5. Memberikan kesempatan kepada seluruh elemen bangsa untuk bergerak cepat melalui kreativitas dan inovasi membangun negara menuju bangsa yang maju dan merdeka.

Dengan saling merapatkan barisan dalam memaknai kemerdekaan, maka akan menjadikan bangsa Indonesia semakin disegani oleh bangsa lain. Karena kemampuan menghadapi setiap kesulitan dan permasalahan, tanpa mengharap belas kasihan serta bantuan dari negara lain, setidaknya akan memberi kesempatan kepada pemuda dan generasi bangsa untuk bahu membahu membangun bangsa yang mandiri secara ekonomi dan kuat secara ideologi. 

Semoga makna ulang tahun ke-75 kemerdekaan RI dapat menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mampu membangun negeri ini ke arah yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun