Detik terus berdetakÂ
Wajah dalam resah ketakutanÂ
Tertutup di balik ruang isolasiÂ
Berdiam menghitung denyut nadiÂ
Menatap kosong di antara mereka yang gelisahÂ
Senyum seolah lekang berganti deritaÂ
Gedung megah seakan sunyi dalam misteriÂ
Dunia tak lagi ingin bercengkeramaÂ
Satu demi satu berguguran laksana dedaunan
Hanya harapan ditujukan pada Pemilik Kehidupan
Kesombongan pun sirna ditelan virus mematikan
Ruang isolasi seperti menyiksa jasmani
Yang terperangkap dalam wabah tak terkendali
Kepasrahan juga perjuangan tiada henti
Mencegah dan membentengi diri dengan sepenuh hati
Langkah pasti terus melaju serta mengalir
Tak menghentikan pengorbanan tenaga medis
Walau diri terkikis kritis
Hingga detik akhir nyawa hilang melayang
Ruang isolasi tak akan penuh sesak
Jika mata rantai virus terputuskan
Senyum kembali muncul di antara wajah
yang masih butuh dekapan juga ampunan
Kelak berubah dalam ketenteraman
yang sesaat mengerti makna kehidupan
Kembali pada kebenaran yang hakiki
(Ali Kusas)
Â