Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Janji Setitik Masa

23 Februari 2020   08:38 Diperbarui: 23 Februari 2020   08:35 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini tertoreh luka

Lisan yang terucap kata

Menusuk raga tanpa merasa bersalah

Meninggalkan noda hitam hingga membekas

Sepintas datang dan pergi

Meratap nasib yang terus terabaikan

Tatapan tajam tangan besi terlupa janji

Wajah sayu, pada mereka yang kelaparan

Senyum pahit, mereka yang terus menjadi korban

Hanya menanti ketidakpastian

Dari kekuasaan yang tiada berkesudahan

Membelenggu pikiran yang mengharap keadilan

Tanpa rasa, tanpa air mata

Janji setitik masa...

Tiada terlihat asa yang terucap

Tiada tersimpan logika pembuktian

Seolah-olah pupus keinginan untuk perubahan

Tetes peluh pun tak lagi dihiraukan

Yang ada hanya secarik lembaran kepalsuan

Membungkam kritik di hati pecinta kebenaran

Terpasung langkah yang tiada bergerak

Menatap kosong masa depan tanpa harapan

Menggenggam bayang diri yang tertunduk

Menanti secercah janji sebelum raga pergi

Meninggalkan masa yang kian senja

(Ali Kusas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun