Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tak Ada Rotan, Akar Pun Jadi

15 Februari 2020   17:11 Diperbarui: 15 Februari 2020   17:09 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini, Rotan tidak hadir ke sekolah karena menurut informasi guru piket, ia sedang mengunjungi keluarga ayahnya yang sedang sakit. Biasanya Rotan menyampaikan pesan kepada Akar jika tidak hadir ke sekolah. Akar sahabat dari Rotan yang sejak duduk di bangku Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas selalu bersama. Rotan dan Akar sudah seperti dua orang sahabat yang tak dapat dipisahkan.

Rotan memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang IPA, sedangkan Akar tidak memiliki keahlian di bidang IPA. Keduanya sedikit berbeda pandangan dalam berbagai kegiatan, baik olimpiade mata pelajaran maupun kegiatan festival. Rotan memilih jurusan IPA disebabkan sejak Sekolah Dasar, dirinya menguasai pelajaran berhitung dan yang berkaitan dengan materi pengetahuan alam. Akar yang sejak Sekolah Dasar sering mengikuti lomba berpidato dan mampu berkomunikasi dengan baik, sehingga ia lebih memfokuskan diri memilih bidang-bidang sosial.

Rotan dan Akar selalu pergi bersama ke sekolah dengan berjalan kaki. Jarak sekolah dengan tempat tinggal mereka kira-kira 2 km. Walaupun jarak yang ditempuh tidak terlalu dekat, Rotan dan Akar tidak pernah terlambat datang ke sekolah. Mereka berdua selalu berangkat ke sekolah lebih awal, sehingga tiba di sekolah sepuluh menit sebelum tanda bel masuk kelas berbunyi.

Rotan dan Akar sudah kali kedua berturut-turut memenangkan OSN mewakili kota kelahiran mereka. Rotan dan Akar diibaratkan pepatah lama, Tak Ada Rotan, Akar pun Jadi, Tak ada yang baik yang buruk pun jadi. Dari segi kecerdasan yang dimiliki Rotan dan Akar tidak jauh berbeda. Akan tetapi yang membedakan keduanya, yaitu dari segi perilakunya.

Rotan memiliki sikap yang santun, ramah, disiplin, dan bertanggungjawab. Sedangkan Akar sedikit egois, cuek, dan senang dipuji. Rotan dan Akar sangat kompak, meskipun memiliki perbedaan sikap dan perilaku. Rotan dan Akar tidak pernah bertengkar, meskipun memiliki perbedaan pandangan terhadap sesuatu hal. Hal ini, membuat teman-teman sekelasnya merasa bangga kepada Rotan dan Akar yang tetap menjalin persahabatan.

Ketika upacara bendera pada hari Senin berlangsung, Rotan yang bertindak sebagai pemimpin upacara tidak dapat melanjutkan pelaksanaan dengan baik, Akar dengan sigap menggantikannya. Kejadian yang sama juga pernah dialami Akar, ia tidak mampu berdiri dengan sikap tegak saat upacara bendera. Posisinya langsung digantikan oleh Akar sehingga tidak terjadi permasalahan pada pelaksanaan upacara tersebut. Wajar saja jika Rotan dan Akar seperti pinang dibelah dua dalam ikatan persahabatan.

Namun, persahabatan Rotan dan Akar mulai terusik sejak hadirnya Duri di tengah-tengah mereka. Duri merupakan siswa baru, pindahan dari salah satu SMA di kota. Duri mencoba untuk mengacaukan ikatan persahabatan antara Rotan dan Akar. Duri tidak menginginkan Rotan dan Akar tetap bersama. Segala macam cara terus ia lakukan agar Rotan dan Akar bermusuhan.

Duri berhasil melepaskan ikatan persahabatan Rotan dan Akar. Rotan dan Akar pun sudah tidak terlihat akur satu sama lain. Pertengkaran sering terjadi hingga Rotan dan Akar bermusuhan. Duri mencoba mendekati Akar dan berusaha memengaruhinya agar menjadi sahabatnya.

Kini Duri dan Akar menjalin persahabatan. Sedangkan Rotan harus tersingkir dan terpisah dari sahabatnya Akar. Duri berusaha menyatukan visi dan misi yang telah dipersiapkannya untuk dikerjakan bersama Akar. Visi dan misi Duri yang akan membuat kondisi lingkungan sekolah yang damai menjadi sekolah yang suasananya penuh kekacauan.

Duri dengan kelicikannya akan memengaruhi Akar agar berbuat kejahatan di sekolahnya. Sejak awal, perbuatan yang dilakukan Duri sudah tercium oleh Rotan. Gerak-gerik Duri yang telah merusak dan memutuskan persahabatan antara Rotan dengan Akar, telah diawasi sahabat-sahabat Rotan yang tidak menginginkan sekolah yang mereka cintai dirusak karena ulah Duri. Sahabat-sahabat Rotan akan berusaha mengembalikan Akar agar menjadi siswa yang peduli terhadap kedamaian sekolah dan memahami akan arti persahabatan.

Rotan dan sahabat-sahabatnya akan menunjukkan bukti kepada Akar, bahwa dirinya telah dihasut oleh Duri yang telah memutuskan persahabatannya dengan Rotan. Mereka juga akan merekam pembicaraan Duri dengan teman-temannya yang berasal dari luar sekolah. Mereka akan berusaha menghentikan tindakan kejahatan yang direncanakan Duri untuk merusak kedamaian lingkungan sekolah.

Waktu yang dinantikan tiba, Rotan dan sahabatnya mengawasi serta merekam pembicaraan Duri yang sejak dari tadi tertawa dan gembira seolah-olah keinginannya telah tercapai. Rotan beserta sahabatnya pun merasa kesal akan pembicaraan Duri yang kehadirannya hanya untuk menebarkan kebencian. Tanpa disadari Duri, Rotan dan sahabatnya segera pergi meninggalkan lokasi tersebut. Rotan dan sahabatnya mencari Akar untuk menunjukkan rekaman yang akan mengembalikan persahabatan mereka dahulu.

Begitu sangat terkejutnya Akar setelah melihat rekaman dari Rotan dan teman-temannya. Selama ini ia telah dibutakan hatinya dan dipengaruhi oleh kelicikan Duri sehingga Rotan bermusuhan dengan Akar. Dengan penuh kecewa Akar pun menemui Duri. Akar meluapkan emosinya di hadapan Duri sambil mengingatkan agar jangan pernah merusak kedamaian lingkungan sekolah. Akar juga meminta maaf atas segala kekhilafan yang pernah dilakukannya kepada Rotan.

Akar dan Rotan pun kembali merajut persahabatan yang telah terputus. Akar memeluk erat sahabatnya Rotan sambil meneteskan air mata. Ia berjanji tidak akan berbuat kesalahan untuk kali kedua. Akar pun membisikkan kata-kata ke telinga Rotan, "Tak ada Akar, Rotan pun jadi". Keduanya tersenyum dan teman-temannya ikut tertawa gembira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun