Waktu yang dinantikan tiba, Rotan dan sahabatnya mengawasi serta merekam pembicaraan Duri yang sejak dari tadi tertawa dan gembira seolah-olah keinginannya telah tercapai. Rotan beserta sahabatnya pun merasa kesal akan pembicaraan Duri yang kehadirannya hanya untuk menebarkan kebencian. Tanpa disadari Duri, Rotan dan sahabatnya segera pergi meninggalkan lokasi tersebut. Rotan dan sahabatnya mencari Akar untuk menunjukkan rekaman yang akan mengembalikan persahabatan mereka dahulu.
Begitu sangat terkejutnya Akar setelah melihat rekaman dari Rotan dan teman-temannya. Selama ini ia telah dibutakan hatinya dan dipengaruhi oleh kelicikan Duri sehingga Rotan bermusuhan dengan Akar. Dengan penuh kecewa Akar pun menemui Duri. Akar meluapkan emosinya di hadapan Duri sambil mengingatkan agar jangan pernah merusak kedamaian lingkungan sekolah. Akar juga meminta maaf atas segala kekhilafan yang pernah dilakukannya kepada Rotan.
Akar dan Rotan pun kembali merajut persahabatan yang telah terputus. Akar memeluk erat sahabatnya Rotan sambil meneteskan air mata. Ia berjanji tidak akan berbuat kesalahan untuk kali kedua. Akar pun membisikkan kata-kata ke telinga Rotan, "Tak ada Akar, Rotan pun jadi". Keduanya tersenyum dan teman-temannya ikut tertawa gembira.