Mohon tunggu...
alianuri 2104
alianuri 2104 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Nama saya Alia Nuri Yanto Saya kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, di program studi ilmu komunikasi, saya menyukai dunia buku,musik,dan sosial media terutama twitter

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prasasti di Museum Nasional: Warisan Abadi untuk Generasi Mendatang

29 November 2024   20:36 Diperbarui: 29 November 2024   20:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: peneliti langsung)

Bagi generasi muda, mempelajari prasasti menawarkan kesempatan untuk menyelami sejarah lebih dalam, memahami perjalanan bangsa, dan menghargai warisan leluhur. Dengan pendekatan yang lebih kreatif, seperti memanfaatkan teknologi untuk menggali informasi tentang prasasti, generasi sekarang dapat lebih mudah terhubung dengan masa lalu dan menjaga keberlanjutan warisan sejarah ini untuk masa depan.

Salah satu tempat yang menyimpan koleksi prasasti berharga adalah Museum Nasional Indonesia yang berada di Jakarta Pusat. Museum ini tidak hanya menampilkan koleksi benda-benda bersejarah, tetapi juga mencerminkan keragaman budaya dan sejarah Indonesia. Di antara koleksi yang menarik perhatian pengunjung adalah prasasti-prasasti yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan masyarakat di masa lalu.

Museum Nasional, yang dikenal sebagai salah satu penjaga utama warisan sejarah dan budaya Indonesia, mengalami musibah besar pada hari Sabtu, 16 September 2023 pukul 20.00 WIB.

Kebakaran yang melanda bangunan bersejarah ini tidak hanya merusak bagian fisik gedung, Museum ini kehilangan koleksi seperti: Prasast kuno (Prasasti tugu, Prasasti Telaga Batu), Koleksi arca dan Perunggu, Koleksi keramik dan logam (keramik kuno yang berasal dari Tiongkok, Persia, dan Eropa), Koleksi Tekstil tradisional (batik dan songket), Koleksi Manuskrip dan Dokumen kuno, Koleksi etnografi (Rumah adat miniatur dan pakaian tradisional)

Insiden ini mengundang perhatian masyarakat luas, terutama terkait upaya pelestarian dan perlindungan terhadap warisan budaya kita.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai prasasti yang terdapat di Museum Nasional dan bagaimana benda-benda tersebut memberikan pemahaman lebih dalam tentang sejarah Indonesia.

Mengenal lebih jauh terkait Museum Nasional

Museum Nasional, yang sering disebut Museum Gajah, adalah salah satu ikon budaya di Jakarta. Patung gajah perunggu di halaman depan, yang menjadi asal usul nama julukan ini, merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand saat kunjungannya ke Hindia Belanda pada tahun 1871.

Didirikan pada tahun 1778, Awalnya oleh lembaga ilmiah bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

 Julukan "Museum Gajah" berasal dari hadiah patung gajah perunggu dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand pada tahun 1871, yang ditempatkan di halaman depan museum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun