GENGGONG - Ribuan pesepeda dari berbagai daerah memadati halaman P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong, Minggu (26/1). Mereka bersiap mengikuti Genggong Go Green Carnival 2025, ajang gowes tahunan yang kali ini memasuki edisi keenam. Tak sekadar olahraga, event ini membawa misi besar: kepedulian terhadap lingkungan.
Dari pagi buta, antusiasme peserta sudah terasa. Mereka datang dengan berbagai jenis sepeda, mulai dari road bike, mountain bike (MTB), hingga kategori fun bike. Panitia menyiapkan tiga rute menantang sekaligus menyuguhkan pesona alam Probolinggo. Peserta road bike diuji dengan jalur menuju Gerbang Wisata Sukapura (GWS) sebelum kembali ke titik awal. Sementara itu, penggemar MTB menjelajah jalur hutan Jokowi yang menantang. Kategori fun bike mengajak pesepeda melintasi jalan kecamatan dari Krejengan-Pajarakan-Kraksaan sampai kembali ke garis finis.
Gus Haris Bupati Probolinggo terpilih menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan langkah awal menuju perubahan yang lebih besar.
"Ini acara rutin, sudah ke-6. Ke depan, kita targetkan jadi Probolinggo Go Green. Kita tingkatkan levelnya, kita naik kelas. Bukan hanya bersepeda, tapi juga kampanye lingkungan, kesehatan, dan kebersihan. Harapan besar kita, seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo bisa semakin peduli terhadap alam, terutama dalam hal pengelolaan sampah."
Menurutnya, konsep desa tematik yang mulai diterapkan di beberapa wilayah juga sejalan dengan semangat Go Green. Ia berharap, event ini bisa menjadi pemantik bagi warga untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
Di tengah ribuan peserta, sosok Abu, seorang goweser asal Desa Wangkal, menjadi perhatian. Di usianya yang sudah 98 tahun, ia tetap gagah mengayuh pedal, bahkan mengaku sudah bersepeda sejak era Bung Karno.
"Lebih enak, lebih sehat. Saya gowes sejak zaman Bung Karno. Sampai dicari Gus Haris dan Habib Mahdi. Umur 98 tetap gowes! Kalau ingin sehat, ya ini, bersepeda. Dulu saya bisa sampai Probolinggo, sekarang rutenya Krejengan."
Di sisi lain, event ini juga membawa berkah bagi pelaku UMKM. Salah satunya Rizal, pemilik Starling (Starbucks Keliling) asal DesaÂ
Karangbong. Menurutnya, acara seperti ini membuka peluang besar bagi anak muda untuk berkarya dan mengembangkan usaha.
"Dengan adanya UMKM di Genggong Go Green, kita bisa menambah wawasan, membuka peluang bisnis, dan meningkatkan pendapatan. Event seperti ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga ekonomi," ungkapnya.
Banyak pedagang lain yang merasakan hal serupa. Dari penjaja minuman, makanan ringan, hingga aksesoris sepeda, semua meraup untung dari ribuan peserta yang hadir.
Di tengah kemeriahan event, kepedulian terhadap lingkungan tetap menjadi prioritas. Mr. Bogel, kordinator tim sapu bersih sampah, menegaskan bahwa ajang ini bukan sekadar festival olahraga, tetapi juga gerakan nyata untuk menjaga lingkungan.
"Kita ingin masyarakat sadar bahwa menjaga lingkungan itu penting. Dengan bersepeda, kita bisa mengurangi emisi kendaraan bermotor, sekaligus membuat tubuh lebih sehat," ujarnya.
Usai gowes, panitia dan relawan langsung bergerak membersihkan area acara. Tidak ada sampah plastik berserakan, semua tertata rapi.
Dengan semangat kebersamaan yang terasa kuat, Genggong Go Green Carnival 2025 ditutup dengan harapan besar.Â
"Insya Allah ke depan, kita tingkatkan. Lebih banyak peserta, lebih banyak rute, dan lebih banyak manfaat untuk masyarakat," tutup Gus Haris.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI