Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Intan Gunung Bentar: Antara Mitos, Ote-Ote, atau Ambisi PSN

25 Januari 2025   12:31 Diperbarui: 25 Januari 2025   12:31 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (Cak Eko Arrahman pegiat media sosial dan sekaligus pengamat sejarah) 

Aku tetep mengangguk-angguk. Sebagai isyarat setuju, dan aku mulai mulai berpikir bagaimana kalau beneran bisa kaya mendadak. Tapi masalahnya, belum ada satu pun penelitian resmi yang membuktikan keberadaan intan itu.

Aku nyeletuk dari belakang. "Cak Eko, gimana kalau kita jual dulu ke toko emas? Kalau beneran intan, ya lanjut. Kalau enggak, ya sudah."

Cak Eko langsung menegakkan punggungnya. "Jhon, Jhon... Kamu ini kurang nasionalis! Masa langsung dijual? Harus ada kajian, ada penelitian, ada..."

"Ada sponsor?" tanyaku dengan nada polos.

Cak Eko terdiam sejenak, lalu tertawa. "Kamu cocok jadi politisi, Jhon!"

Akupun tertawa. Tapi di balik tawa itu, ada pertanyaan besar yang belum terjawab: Benarkah ada intan di Gunung Bentar, atau ini hanya cerita yang dibumbui rempah-rempah ala Cak Eko?

Sementara itu, kabar ini mulai menyebar ke berbagai grup WhatsApp. Ada yang percaya, ada yang skeptis, dan ada yang sudah bersiap-siap menggali di belakang rumahnya sendiri, siapa tahu ada intan juga.

Bagaimana kelanjutan kisah ini? Apakah Gunung Bentar akan jadi tambang intan nasional? Atau sekadar menjadi bahan obrolan sore di warung kopi? Yang jelas, selama masih ada ote-ote dan tempe penjes, Cak Eko pasti punya teori baru yang siap menghebohkan Probolinggo.

Wallahua'lam 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun