Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

FKP3_PRO di Genggong: Diskusi Strategis untuk Masa Depan Pesantren Putri

28 Desember 2024   16:34 Diperbarui: 28 Desember 2024   17:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (suasana peserta Bahtsul Masa'il FKP3_PRO)

Probolinggo - Bahtsul Masa'il, yang menjadi agenda rutin Forum Komunikasi Pondok Pesantren Putri Se-Probolinggo (FKP3_PRO), kembali digelar pada Rabu (27/12). Bertempat di Aula Rushaifah P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong, kegiatan ini diikuti oleh 70 santriwati dan berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Forum ini bertujuan mempererat komunikasi antarpesantren putri sekaligus membahas isu-isu strategis yang dihadapi dunia pesantren di era modern.

Acara ini menghadirkan KH Mohammad Amin sebagai mushoshih atau pembimbing utama, dengan Nun Ramadhani Cakra Dirgananda dari keluarga besar Pesantren Zainul Hasan Genggong sebagai salah satu perumus kegiatan Bahtsul Masa'il. Pria yang akrab disapa Nun Jordan mengungkapkan, saat dikonfirmasi lewat chat WhatsApp pada Kamis (28/12), bahwa FKP3_PRO merupakan wadah penting untuk menjaga silaturahmi sekaligus menyusun strategi bersama dalam menghadapi tantangan global.

“Forum ini adalah ruang diskusi bagi pesantren putri untuk saling berbagi pengalaman, menyatukan visi, dan menciptakan program-program kolaboratif yang berdampak nyata bagi masyarakat,” jelas Nun Jordan.

Diskusi Mendalam tentang Isu Strategis

Dalam forum kali ini, peserta yang terdiri dari pengasuh, pengajar, hingga santri membahas beberapa isu utama. Kajian kitab Fathul Qorib menjadi salah satu agenda, diikuti dengan Bahtsul Masail yang menyoroti permasalahan-permasalahan aktual di masyarakat.

Beberapa topik yang menjadi perhatian meliputi:

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pesantren putri didorong untuk mengadopsi metode pengajaran yang inovatif tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisional.

2. Peran Perempuan dalam Islam

Diskusi juga mengangkat isu pemberdayaan perempuan sebagai salah satu cara pesantren berkontribusi dalam masyarakat.

3. Tantangan Globalisasi

Pesantren dihadapkan pada dilema antara mempertahankan identitas keislaman dengan kebutuhan beradaptasi pada modernisasi.

“Diskusi ini adalah upaya menyelaraskan nilai-nilai keislaman dengan realitas zaman,” kata Nun Jordan.

Dokpri (foto bersama para peserta FKP3_PRO)
Dokpri (foto bersama para peserta FKP3_PRO)

Hasil dan Harapan ke Depan

Bahtsul Masa'il kali ini menghasilkan sejumlah kesimpulan. Salah satunya adalah pentingnya memperkuat jejaring antarpondok pesantren untuk menciptakan sinergi yang lebih solid. Selain itu, forum ini juga mendorong pesantren putri untuk mengambil peran lebih besar dalam pemberdayaan perempuan.

"Kita ingin pesantren putri tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga agen perubahan sosial," ungkap Nun Jordan.

Diharapkan forum ini mampu melahirkan program-program inovatif yang meningkatkan kualitas pendidikan spiritual dan intelektual di pesantren. Selain itu, pesantren putri di Probolinggo juga diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan.

"Kolaborasi adalah kunci. Dengan sinergi yang kuat, pesantren akan semakin berdaya menghadapi tantangan global," tutup Nun Jordan.

Forum FKP3_PRO kali ini menegaskan komitmen pesantren putri untuk terus relevan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Di tengah arus modernisasi, pesantren tetap menjadi pilar penting dalam menjaga nilai-nilai moral dan keislaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun