3. Tantangan Globalisasi
Pesantren dihadapkan pada dilema antara mempertahankan identitas keislaman dengan kebutuhan beradaptasi pada modernisasi.
“Diskusi ini adalah upaya menyelaraskan nilai-nilai keislaman dengan realitas zaman,” kata Nun Jordan.
Hasil dan Harapan ke Depan
Bahtsul Masa'il kali ini menghasilkan sejumlah kesimpulan. Salah satunya adalah pentingnya memperkuat jejaring antarpondok pesantren untuk menciptakan sinergi yang lebih solid. Selain itu, forum ini juga mendorong pesantren putri untuk mengambil peran lebih besar dalam pemberdayaan perempuan.
"Kita ingin pesantren putri tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga agen perubahan sosial," ungkap Nun Jordan.
Diharapkan forum ini mampu melahirkan program-program inovatif yang meningkatkan kualitas pendidikan spiritual dan intelektual di pesantren. Selain itu, pesantren putri di Probolinggo juga diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan.
"Kolaborasi adalah kunci. Dengan sinergi yang kuat, pesantren akan semakin berdaya menghadapi tantangan global," tutup Nun Jordan.
Forum FKP3_PRO kali ini menegaskan komitmen pesantren putri untuk terus relevan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Di tengah arus modernisasi, pesantren tetap menjadi pilar penting dalam menjaga nilai-nilai moral dan keislaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H