Dimas Kanjeng pangeran Ahok telah merebut momentum 98, Ahok telah merebut agenda-agenda reformasi 98, arus berbalik dengan cepat, Neo orba bangkit dibawah panji-panji kekuasaan dan hegemoni Dimas Kanjeng Pangeran Ahok.
Situasi cukup berbahaya dan mengancam kebersamaan berbangsa dan bernegara, sebagai anak cucu Marhaen menjadi keharusan untuk kita merebut kembali panji-panji agenda semangat reformasi 1998 itu.
Perilaku kekuasaan Ahok tak lebih dari sosok setan kalong pesugihan pencari tumbal yang berbentuk politisi licin yang haus kekuasaan dan menjelma sebagai sosok yang sok bersih dan tegas.
Dengan uang bejibun dan jaringan segelinitir pengusaha ugal-ugalan, Dimas kanjeng Ahok memoles dirinya dan seolah-olah tak dapat di tumbangkan.
Sebagai patriot sejati, kekuatan Ahok itu hanyalah “mitos” belaka, sejarah 32 tahun rezim kekuasaan saja bisa tumbang dengan semangat militansi dan gerakan rakyat, apalagi hanya seorang Ahok, politisi plin plan yang berselingkuh dengan kekuatan hitam yang rakus dan ugal-ugalan pasti akan sangat mudah kita tumbangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI