Kasus sumber waras mandek, kasus pengadaan bus scania tak di anggap, kasus reklamasi teluk Jakarta menguap, penggusuran jalan terus, pungli berkedok dana kontribusi jalan terus, kasus penistaan agama tanda-tandanya tutup buku. Gaya arogan dan bicara kasar dipuja, Semua aturan ditabrak sak udele dewe, pelihara teroris sosmed, Dsb.
Rezim Ibukota ini apa sih ya?.. masak iya ini rezim teletubies yang konon dicurigai mengkampanyekan Homoseksual.
Ah!! enggaklah.
Atau mungkin ini rezim Astaroth, Pangeran Bermahkota dari Neraka yang konon memegang ular beracun dan menunggangi naga.
Ah!! sepertinya enggak Juga.
Yang jelas sepertinya ini “Rezim Golok”, Rezim Tumpul Keatas Tajam Kebawah.
Apalagi jika yang berulah sang putra mahkota den bagus dimas kanjeng pangeran Ahok, pasti aman bin lancar, maklum sih, konon dia punya ilmu kebal segalanya, mulai dari kebal hukum sampai kebal muka.
Coba lihat, Mak Nyak saja bertekuk letut di kecohnya, Raja takluk di buainya.
Kalau dulu kerajaan Tiongkok konon yang di takuti cuma kerajaan Majapahit, tapi kini sebaliknya, Arus itu berbalik.
Kalau dulu 18 tahun yang lalu, 1998. Kita semua bergembira dan heroik, saatnya perubahan ekonomi politik bakal terjadi dinegeri ini dan tercipta tatanan negeri “gemah ripah loh jinawi”dengan raja yang adil dan bijaksana.
Eee… tak taunya momentum itu telah di bajak sang pangeran den bagus dimas kanjeng Ahok menguasai singgasana kerajaan.