Mohon tunggu...
Alia Noviardita
Alia Noviardita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya senang dalam mengikuti kegiatan sosial di masyarakat. Mengamati dan mengikuti karakter dan kehidupan masyarakat adalah bagian hidup yang memang sedang saya pelajari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Penyebab Rendahnya Pengalaman Dan Pemahaman Nilai Nilai Pancasila Dalam Masyarakat Indonesia

24 April 2024   17:36 Diperbarui: 24 April 2024   17:36 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila yang benar dan sah adalah Pancasila yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara yuridis konstitusional dan secara objektif ilmiah. Pancasila yang benar dan sah secara yuridis konstitusional adalah Pancasila yang termuat pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yaitu Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Oleh karena itu, tidak boleh setiap orang memberikan pengertian dan tafsiran yang berbeda-beda menurut pendapat dan kehendaknya sendiri-sendiri. Sedangkan secara obyektif ilmiah artinya Pancasila adalah suatu sistem filsafat atau (philosophical way of thinking), sehingga uraiannya harus logis dan dapat diterima oleh akal sehat.  Sila-sila Pancasila adalah logis dan dapat diterima oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia.

Adapun perwujudan atau pengamalan Pancasila adalah setiap warga negara Indonesia setelah mengerti dan meyakini kebenaran serta keabsahan nya harus dapat mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk pola pikir, sikap mental, tingkah laku dan perbuatannya di segala bidang kehidupan. Perwujudan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari berarti Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup, petunjuk hidup, pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup, baik lahir maupun batin. Pancasila sebagai dasar negara harus diamalkan baik secara obyektif maupun secara imperative. Pengamalan Pancasila secara obyektif adalah bahwa semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumber dan mengalir dari nilai-nilai Pancasila, dan harus kita amalkan. Artinya semua warga negara Indonesia harus menaati dan mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara kita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk benar salahnya sikap, perbuatan, dan tingkah laku bangsa Indonesia.

Sedangkan arti dari nilai-nilai pancasila merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Dengan demikian, tinjauan Pancasila berlandaskan pada tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai pancasila memiliki sifat objektif. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis. Pada kamus ilmiah populer dijelaskan bahwa nilai adalah tentang apa yang baik, benar,bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrak dari norma.

Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai :

1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat

di sekitarnya.

2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti

nalar efisiensi.

3. Nila estetika adalah mempelajari sesuatu yang indah.

4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya dan

menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.

5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan serta berpengaruh dalam kehidupan

bermasyarakat.

6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia kehidupan dan alam semesta.

Nilai pancasila yang sebagaimana mestinya menjadi pandangan hidup, dasar negara, pemersatu bangsa, sekarang sudah hampir tidak ada arti lagi. Hal itu dapat kita lihat dari banyaknya kejadian dan peristiwa yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Peristiwa dan kejadian yang bertentangan dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila antara lain merebak nya aksi pencurian kendaraan bermotor, perampokan,tawuran pelajar, pemerkosaan, dan bahkan pembunuhan. miris, peristiwa tindak kriminalitas tersebut mayoritas pelakunya adalah kaum remaja atau kaum milenial. Para kaum muda yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa, malah melakukan hal yang bertentangan dengan Pancasila. Apalagi sekarang hampir tidak ada lagi lembaga

yang menangani aplikasi Pancasila. Bahkan di dalam dunia pendidikan, Pancasila tidak lagi menjadi pelajaran wajib. Jika Pancasila tidak lagi menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat, artinya secara tidak langsung telah meminggir kan Pancasila sebagai ideologi negara.

Faktor penyebab rendahnya melemahnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia adalah :

1.  Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. Beberapa perubahan yang kita alami antara lain:

 a. Terjadinya proses globalisasi dalam segala aspek nya

Proses globalisasi berdampak positif dan negatif pada masyarakat Indonesia. Dari dampak negatif itulah mengakibatkan melemahnya nilai nilai dalam Pancasila. Perubahan globalisasi yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir mereka antara lain

  • Sifat sifat masyarakat Pragmatisme, hedonisme, konsumerisme dan lainnya.
  • Semakin luntur nya semangat gotong royong,solidaritas, kepedulian, serta kesetiakawanan sosial
  • Semakin memudar nya apresiasi terhadap nilai budaya lokal. Semakin mudahnya nilai nilai barat masuk ke Indonesia.

b. Perkembangan gagasan hak asasi manusia (HAM) yang tidak diimbangi dengan kewajiban asasi manusia

c. Lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, di mana informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi" informasi dengan segala dampaknya

2. Kebelumberhasilan kita melakukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila tersebut menyebabkan keterasingan Pancasila dari kehidupan nyata bangsa Indonesia.

Dengan terjadinya perubahan-perubahan yang terjadi, diperlukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila agar dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi saat ini yang akan datang dan, baik persoalan yang datang dari dalam maupun dari luar.

3. Terjadinya euphoria reformasi sebagai akibat dari traumatis nya masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila.

Semangat generasi reformasi untuk menanggalkan segala hal yang dipahaminya sebagai bagian dari masa lalu dan menggantinya dengan sesuatu yang baru, berimplikasi pada munculnya 'amnesia nasional' tentang pentingnya kehadiran Pancasila sebagai "grundnorm" (norma dasar) yang mampu menjadi payung kebangsaan yang menaungi seluruh warga yang beragam suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa, agama, dan afiliasi politik. Memang, secara formal Pancasila diakui sebagai dasar negara, tetapi tidak dijadikan pilar dalam membangun bangsa yang penuh problematika saat ini.

4. Longgarnya pegangan agama 

Sesuai sila Pancasila pertama, peran agama sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan memahami ajaran agamanya seseorang tidak akan melakukan perbuatan yang bertentangan serta merugikan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Menurunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai nilai agama akan menurunkan moralitas bangsa.  Beberapa perilaku yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila

  • korupsi
  • pergaulan bebas
  • Tawuran
  • Kriminalitas

7. Pengaruh lingkungan 

Melemahnya pemahaman dan pengamalan nilai Pancasila dipengaruhi oleh dimana lingkungan kita. Dengan siapa kita berinteraksi. Ketika dilingkungan tersebut sudah tidak mengindahkan nilai nilai Pancasila akan memungkinkan mengikuti bagaimana lingkungannya

8. Belum adanya kemauan yang sungguh sungguh dari pemerintah dan  menurunnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat

Pemerintah yang diketahui memiliki kekuasaan(power),uang, teknologi , sumber daya manusia, dan sebagainya. Tampak belum menunjukan kemauan yang sungguh sungguh untuk melakukan pembinaan moral bangsa. Dan saat ini sudah berkurangnya sosialisasi dan pemberian edukasi untuk meningkatkan nilai nilai pancasila pada generasi saat ini. Mereka hanya mengajarkan karena sebuah kewajiban dalam pekerjaan tapi tidak karena sebuah niat untuk menumbuhkan moral bangsa yang sesungguhnya untuk kehidupan berkelanjutan, Di dalam dunia pendidikan, Pancasila tidak lagi menjadi pelajaran wajib. Jika Pancasila tidak lagi menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat, artinya secara tidak langsung telah meminggirkan Pancasila sebagai ideologi negara. Penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun