Bisa jadi penilaian yang diberikan Pemrov kepada PDAM kota Pontianak ini adalah sebagai upaya atau trik untuk membangun opini (negative) dari masyarakat terhadap wali kota Pontianak. Bukannya takut, Sutarmidji justru melakukan perlawanan kepada Provinsi dengan cara melakukan pemutusan jaringan PDAM.
Sutarmidji mengatakan apa yang dilakukan itu sebagai reaksi saja, bahwa jajarannya sudah melakukan pekerjaan yang benar. Sehingga mustahil jika penilaian yang didapat justru sebaliknya, karena hanya mendapat skor nol. Jelas Sutarmidji menganggap ini sebagai pelecehan dan sarat dengan kepentingan, sebab sejelek apapun itu kinerja PDAM dirasa mustahil mendapat nilai NOL.
Tindakan yang dilakukan oleh Sutarmidji ini hampir sama dengan gaya yang dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta, Ahok. Siapapun akan dilawan jika menurutnya salah. Termasuk mentri sekalipun. Dengan cara seperti itu justru Ahok merasa beruntung, karena namanya akan sering di sebut-sebut di media. Ini merupakan promosi gratis, sehingga namanya kian moncer di kalangan masyarakat.
Meskipun ada opini negative yang coba dibangun oleh lawan politiknya, jelas tidak membawa dampak yang banyak terhadap opini masyarakat. Masyarakat awam tidak akan terlalu perduli dengan opini kalangan politisi tentang kinerja Ahok. Karena mereka juga lebih tahu siapa yang berbicara dan siapa sebenarnya Ahok.
Nah Sutarmidji sepertinya pun akan melakukan itu. Makanya dia tidak gentar sedikitpun saat ada pihak lain yang berusaha membangun opini negative terhadap kinerjanya. Sepanjang menurutnya benar akan dilakukan tak perduli meskipun menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Sebab dengan demikian maka nama Sutarmidji akan semakin sering disebut dan dia akan semakin terkenal.
Ini hanya menurut kaca mata saya saja, karena saya bukanlah pengamat politik, saya hanya seorang buruh yang pekerjaannya mencari berita dan menuliskannya. Jikapun benar demikian bisa saja hanya kebetulan, kalaupun salah ya tidak mengapa karena ini hanya pemandangan saya saja sebagai orang awam.
Bagaimana pendapat saudara sekalian soal ini?? Silahkan berikan pendapat anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H