Mohon tunggu...
Ali Iskandar
Ali Iskandar Mohon Tunggu... Lainnya - Pelayan Maszawaibsos

Peminat Sosial Humaniora, tinggal di Lumajang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memulai Memahami Fondasi Keluarga

14 Juni 2024   11:03 Diperbarui: 14 Juni 2024   11:25 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maka fungsi bimbingan perkawinan yang dilaksanakan oleh KUA bertugas untuk menyamakan paradigma tersebut. Serta memulai dari mana mereka mengimplementasikan paradigma itu. Langkah seperti apa yang patut untuk dilakukan bersama dalam rumah tangga oleh masing-masing pasangan.

Kita sering menemukan pasangan suami istri yang saling diam sekalipun mereka satu rumah. Atau mereka berbeda tempat tinggal tetapi masih menjadi satu ikatan. Ada pula yang bertempat tinggal di rumah yang sama akan tetapi terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus. Perbedaan pemikiran, skala prioritas, menempatkan satu barang dan semacamnya boleh jadi merupakan persoalan kecil bagi yang satu, tetapi besar dalam pandangan yang lain. Persoalan yang tampak belum tentu dapat diobati sesuai dengan apa yang mereka sampaikan kepada konseling.

Boleh jadi apa yang mereka sampaikan hanyalah kamuflase agar pasangannya cepat mengambil kesimpulan di hadapan orang lain. Tetapi masih menyimpan argumen lain semata-mata untuk menjaga keharmonisan yang terpaksa tersebut.

Pijakan Spiritual Sebagai Alas Fondasi.

Pijakan spiritual dalam konsep memahami fondasi keluarga sakinah adalah untuk memastikan bahwa dimensi kehidupan kedua akan senantiasa dijalani tanpa batas waktu. Masing-masing suami dan istri mengalami kondisi yang berbeda sesuai dengan amal perbuatannya.

Dalam bimbingan perkawinan di KUA Kecamatan, tehnisnya, akan disajikan gambaran tentang keadaan mereka pada saat di akhirat, coba untuk diketengahkan agar cepat memperoleh kesepakatan kehidupan bersama yang abadi di akhirat kelak. Memahami, apakah kehidupan mereka tetap bersama di akhirat kelak ataukah tidak, dapat ditata dan dimulai semenjak dini. Semenjak sekarang saat sebelum akad nikah dilangsungkan.

Secara sederhana dapat dilakukan dengan mencatat skala prioritas yang perlu dilakukan pada tahap perkawinan 5 tahun, 10 tahun terlebih dahulu sebanyak mungkin. Hal ini dilakukan oleh masing-masing calon suami dan calon istri. Lantas memberitahukan hasil portofolio atau catatannya itu kepada masing-masing.

Boleh jadi ini merupakan bagian dari ikhtiar dan teknik komunikasi untuk penyelarasan dalam menentukan fondasi keluarga mereka berdua ke depan.

Bukan tanpa kendala untuk menjadikan keselarasan. Boleh jadi ini menjadi tantangan awal. Tetapi setidaknya masing-masing telah mengetahui tentang pondasi yang selama ini mereka bangun sesuai latar belakang masing-masing. Atau dibangunkan oleh orang tua mereka, lingkungan pendidikan dan masyarakat sekitar.

Pengaruh Dalam Memahami Fondasi.

Apa dampak dari keperbedaan berfondasi ? . Perselisihan. Ada seorang yang memahami bahwa hidup adalah sekarang. Nanti dan besok dapat dicarikan solusi. Dengan seorang yang berpandangan bahwa hidup adalah esok hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun