Mohon tunggu...
Ali Alatas
Ali Alatas Mohon Tunggu... Aktor - Peneliti Pusat Studi Pendidikan Tinggi

Student of Lifelong Learning

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal UniRank University Rankings 2022 Top Islamic Universities dan Bagaimana Popularitas PTKIN?

26 September 2022   14:19 Diperbarui: 26 September 2022   14:30 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UniRank atau di kenal 4ICU Rank adalah lembaga pemeringkatan pendidikan tinggi internasional yang memiliki lebih dari 14,000 ulasan Universitas dan Perguruan Tinggi yang diakui secara resmi di 200 negara. 

UniRank memiliki metode penilaian tersendiri dengan menitik beratkan pada popularitas universitas dan pendidikan tinggi berdasarkan data non-akademik, UniRank menggunakan referensi dari aktivitas dan popularitas website maupun media sosial lainnya yang menunjang publisitas pendidikan tinggi. 

Pemeringkatan Universitas yang dilakukan UniRank telah diterbitkan sejak Mei Tahun 2005 dengan karakteristik penialain yang tentunya selalu diperbarui untuk beradaptasi dengan segala perubahan pada tampilan wed dan publikasi media universitas dan pendidikan tinggi.

UniRank memiliki 3 (tiga) kriteria persyaratan yang tentunya untuk memenuhi standar universitas dan pendidikan tinggi. Yakni, 

  • Terakreditasi oleh badan akreditasi nasional atau lembaga akreditas masing-masing wilayah cakupan

  • Pendidikan Tinggi yang menyediakan pendidikan tingkat Strata 1 (sarjana) dan/atau Pascasarjana, baik tingkat Master (S2) atau Doktoral (S3), dan

  • Pendidikan Tinggi yang dinilai menerapkan sistem pendidikan secara langsung dengan bertatap muka atau konvensional

Ketiga indikator tersebut merupakan persyaratan dalam keikutsertaan penilaian dan pemeringkatan universitas dan pendidikan tinggi, sehingga dari banyaknya universitas dan pendidikan tinggi di Indonesia yang berkisar 4000 lebih universitas dan pendidikan tinggi, hanya beberapa universitas dan pendidikan tinggi yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke dalam daftar pemeringkatan UniRank. 

Secara khusus UniRank memberikan persyaratan dimana hanya universitas dan pendidikan tinggi yang yang termasuk kriteria pemeringkatan hanyalah universitas dan pendidikan tinggi yang memiliki domain dan subdomain global.

Metode pemeringkatan yang dilakukan oleh UniRank adalah dengan menggunakan 5 (lima) kompenen penilaian, antara lain:

  1. Moz Domain Authority, yakni UniRank menggunakan penilaian domain pencarian sebagai sustansi penilaiannya.

  1. Alexa Global Rank, yakni Uni Rank menggunakan Alexa Global Rank sebagai salah satu indikator untuk mengukur performa website dan situs perguruan tinggi jika dinilai oleh user atau pengunjung website.

  1. SimilarWeb Global Rank, UniRank menggunakan penilaian yang lebih spesifik dan komprehensif melalui SimilarWeb Global Rank dimana peringkat dihitung berdasarkan campuran perkiraan tentang pengunjung unik pada setiap bulan situs dan tampilan halaman bulanan di desktop dan traffic pada web seluler.

  2. Majesting Referring Domains, UniRank melakukan penilaian berdasarkan parameter kualitas backlink (URL Webpages) dan citation flow (penilaian kuantitas link

  3. Majestic Trust Flow, Selanjutnya UniRank menggunakan pengukuran ini untuk digunakan dalam menentukan ambang batas kepercayaan publik terhadap pemeringkatan domain.

Itulah yang menjadi fokus pada pemeringkatan yang dilakukan oleh UniRank sehingga sejatinya setiap lembaga pemeringkatan tentunya memiliki perspektif masing-masing mengenai indikator penilaian, terlebih UniRank sebagai lembaga pemeringkatan khususnya memiliki cara unik unutk mengukur pemeringkatan universitas melalui 5 indikator tersebut.

Sedangkan pada rilis UniRank Top Islamic Universities dimana UniRank melakukan pemeringkatan berdasarkan performa tampilan dan nuansa website, popularitas dan traffic pada webiste universitas atau pendidikan tinggi islam di dunia.

Rilis UniRank 2022 Top Islamic Universities.

UniRank mengeluarkan rilis pemeringkatan terbaru dengan menekankan pada data popularitas universitas dan pendidikan tinggi menggunakan referensi popularitas website, atau dalam kata lain adalah data non-akademik. Popularitas ini tentunya di nilai dari berbagai indikator pengukuran dan menggunakan metodelogi tertentu. 

Berdasarkan rilis UniRank 2022 Top Islamic Universities yang disajikan pada website UniRank pada 10 besar universitas terbaik versi UniRank pendidikan tinggi islam Indonesia menyumbang satu universitas islam pada urutan ke-9 yakni Universitas Islam Indonesia. 

Hal ini tentunya terdapat penurunan yang cukup signifikan pada pemeringkatan UniRank di tahun sebelumnya. Dimana universitas dan pendidikan tinggi islam Indonesia menempati urutan 1 (satu) dan urutan 4 (empat) universitas islam terbaik dunia yakni di tempati oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Berdasarkan data pemeringkatan yang dikeluarkan oleh UniRank bahwa dalam hal ini universitas dan pendidikan tinggi islam di Indonesia mengalami penurunan popularitas pengunjung pada website masing-masing universitas dan pendidikan tinggi terlebih pemeringkatan universitas dan Pendidikan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) yang menempati urutan di bawah 10 besar dan beberapa tahun terakhir selalu absen untuk menempati 10 besar universitas islam terbaik dunia.

Kenyataannya adalah bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) seperti, UIN Sunan Kalijaga, UIN Sunan Gunung Djati, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atau UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang yang notabene adalah salah satu dari Perguruan Tinggi Kegamaan Islam yang besar berdasarkan sisi penamaan, jumlah mahasiswa dan peminat serta memiliki historis panjang sebagai pionir dalam praktik penyelenggaraannya hanya menempati urutan di bawah 10 besar universitas islam terbaik dunia, kalah di banding dengan beberapa universitas atau pendidikan tinggi islam swasta seperti Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) atau Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Popularitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tentunya bukanlah hal yang asing, namun data dan fakta menunjukan bahwa posisi tersebut bukanlah posisi yang diharapkan. 

Seharusnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang tentunya adalah universitas dengan label plat merah perlu menjadi pionir dan contoh bagi seluruh perguruan tinggi islam lainnya baik universitas baik yang bersifat universitas negeri maupun swasta.

Komitmen Pimpinan dan Reanalisis Pemahaman tentang Pemeringkatan Universitas

Perlu adanya pemahaman mendalam untuk melakukan analisis mengenai sebuah lembaga pemeringkatan, bahwa term kualitas adalah hal partikular yang memiliki perbedaan antar masing-masing cara pandang. Pemahaman mengenai sistem pemeringkatan, indikator penilaian dan tujuan pemeringkatan adalah bagian penting yang perlu dipahami oleh setiap pengelola atau penyelenggara pendidikan tinggi saat ini baik negeri maupun swasta.

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) perlu melakukan reanalisis untuk memahami sejauh mana target dan tujuan dari instituti pendiidkan tinggi, bahwa unsur pemeringkatan menjadi salah satu hal yang perlu di penuhi sebagai sebuah institusi yang sejatinya diharapkan mampu berdaya saing dan berkompetisi di kancah nasional maupun global. 

Pimpinan PTKIN perlu memahami praktik segala bentuk praktik penyelenggaraan pendidikan tinggi baik dalam skala input, proses maupun output. Sehingga setiap praktiknya menjadi bagian penting yang tidak boleh dilupakan, termasuk kualitas dan layanan yang disajikan melalui bentuk publikasi website maupun media sosial. 

Peranan pemimpin sangatlah penting mengingat tata kelola pendidikan tinggi yang baik (good university governance) merupakan harapan setiap pemimpin, namun tanpa hadirnya komitmen pimpinan untuk bekerja sama dengan berbagai elemen terkait tentunya menjadi hal yang sangat sulit.

Penyiapan SDM dan Tenaga Pendidikan Tinggi yang Berkualitas

Penyiapan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) haruslah berdasarkan atas kualitas (merit). Pengelola, staff maupun pegawai yang tentunya memiliki kompetensi dan kapabilitas untuk mengelola pendidikan tinggi, termasuk pada Sumber Daya Pendidikan Tinggi yang bertanggung jawab untuk meningkatkan peranan website, media sosial dan kanal publikasi informasi lainnya.

Penyiapan SDM dan Tenaga Pendidikan yang baik adalah salah satu penyiapan untuk menyongsong tata kelola yang baik pula, sejatinya hal ini akan berpengaruh pada setiap departemen atau ruang lingkup tanggung jawab. 

Peningkatan pemahaman tentang pemahaman dan pentingnya publikasi pendidikan tinggi, pemahaman mengenai teknologi informasi dan hal yang manyangkut pengembangan teknologi di pendidikan tinggi adalah menjadi hal dasar yang perlu dilaksanakan secara sistematis. 

Hal ini adalah tantangan bahwa status sebagai universitas dan pendidikan tinggi islam yang melekat dengan unsur kegamaan bukanlah salah satu penghalang untuk mampu berdaya saing dalam poenggunaan dan pemanfaatan teknologi, namun menjadi sebuah peluang yang terbuka untuk menunjukan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan basis keilmuan keislaman dan oengetahuan umum mampu mengintegrasikannya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun