Mohon tunggu...
Abdurachman Ali
Abdurachman Ali Mohon Tunggu... Insinyur - Hidup dengan penuh syukur

Writer-Traveller-Engineer

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Manuver Politik Cak Imin

3 September 2023   13:51 Diperbarui: 4 September 2023   10:00 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kedua, mengapa dapat dikatakan langkah PKB lebih strategis, dapat dilihat dari hasil yang mereka dapatkan, yaitu posisi cawapres. 

Pergerakan inipun dilakukan dengan elegan, sehingga misalnya, PKB tidak menemukan titik temu dengan Anies dan Nasdem untuk posisi cawapres, mereka akan tetap berada di koalisi Indonesia maju dengan bargaining power yang sangat bagus karena telah bersama Prabowo dan Gerindra membangun koalisi ini dari awal. 

Hal berbeda yang ditempuh oleh Demokrat. Keluarnya mereka dari koalisi membuat posisinya menjadi tidak menentu. Jika tetap ingin memaksakan AHY untuk mendapatkan posisi cawapres, pilihan skenarionya hanya tinggal tiga. 

Masuk ke koalisi PDIP dan menjadi cawapresnya Ganjar, masuk ke koalisi Indonesia maju dan menjadi cawapres Prabowo, atau membentuk koalisi baru. Mari kita telaah satu persatu.

Masuk koalisi PDIP dan menjadi cawapres Ganjar. Demokrat bisa saja memilih bergabung ke koalisi ini dan menjadi cawapres yang telah diusung bersama oleh PDIP dan PPP. Namun disini pertanyaannya, apakah bargaining power Demokrat cukup untuk menjadikan AHY sebagai Cawapres Ganjar? 

Seperti diketahui bersama, kursi PDIP sudah cukup untuk mengusung pasangan presiden dan wakil presiden seorang diri. Walaupun hal tersebut sepertinya tidak akan dilakukan oleh PDIP karena kurang menguntungkan secara politik, namun posisi itu telah memberikan PDIP posisi yang sangat dominan di koalisi ini. 

Apa yang membuat Demokrat bisa meyakinkan PDIP untuk mengambil AHY sebagai cawapres Ganjar? 

Perlu diingat juga PPP yang sudah jauh-jauh hari bergabung ke dalam perahu koalisi ini untuk mengusung Ganjar pun masih belum berhasil meyakinkan PDIP untuk mengambil Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar. Hal inilah sepertinya yang akan membuat kans AHY untuk menjadi cawapres semakin tipis di koalisi ini.

Masuk koalisi Indonesia maju dan menjadi cawapres Prabowo. Jika Demokrat merasa kans nya di koalisi PDIP terlalu berat karena ada partai yang terlalu superior, mungkin Demokrat bisa mempertimbangkan masuk ke koalisi Indonesia maju karena disini semua partai membutuhkan teman untuk mengusung calon. 

Namun di koalisi ini, jalur Demokrat untuk men-cawapreskan AHY pun juga tidak mudah. Apakah PAN dan Golkar akan sukarela memberikan kursi cawapres kepada AHY jika Demokrat bergabung? Jangan lupa, Golkar adalah partai ketiga pemenang pemilu dengan sejarah yang sangat panjang. 

Bergabungnya golkar ke koalisi Indonesia maju pun diawali dengan gonjang-ganjing tidak jadinya ketum mereka maju sebagai capres. Apakah Golkar akan sukarela mengalah lagi kepada Demokrat? Sepertinya kok tidak ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun