Mohon tunggu...
Alia Amalia
Alia Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS

Just an ordinary person who likes watching, reading, and writing. And I'm addicted to coffee.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Global Boilling Tantangan Global yang Membutuhkan Aksi Bersama

27 Desember 2023   09:19 Diperbarui: 27 Desember 2023   09:41 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : United States Environmental Protection Agency

Dampak langsung Fenomena Global Boiling pada kehidupan manusia meliputi kekeringan, banjir, cuaca ekstrem, dan kenaikan permukaan air laut, yang dapat menyebabkan migrasi massal, konflik, dan ketidakstabilan sosial di berbagai wilayah.

Di sisi ekonomi, perubahan iklim dapat mengganggu sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan infrastruktur, menciptakan kerugian ekonomi yang signifikan. Hal ini memerlukan adaptasi dan investasi besar dalam mitigasi.

Dari segi politik, tantangan global ini menekankan perlunya kerjasama internasional dan kesepakatan politik yang kuat, sebagaimana ditunjukkan oleh Perjanjian Paris, Pakta Solidaritas Iklim dan Agenda Percepatan (Climate Solidarity Pact and Acceleration Agenda), dan upaya lainnya untuk mengurangi emisi dan menghadapi perubahan iklim.

Pendekatan ilmu sosial terhadap perubahan iklim menyoroti perlunya perubahan perilaku dan pola pikir. Melalui pendidikan, kesadaran akan dampak individu, serta kebijakan yang mendorong tindakan pro lingkungan, perubahan iklim bisa dihadapi secara lebih efektif.

Perlu aksi Bersama untuk mengatasi Global Boiling

Kita memerlukan aksi bersama dari seluruh dunia untuk mengatasi dampak dari global boiling ini. Sebagaimana pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, masyarakat global harus bertanggung jawab atas situasi ini, terutama negara-negara anggota G20 yang berkontribusi sebesar 80 persen terhadap emisi global.

Pendekatan yang diusulkan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, sangatlah penting dalam menghadapi tantangan pemanasan global. Menggantikan energi dari bahan bakar fosil dengan energi terbarukan menjadi kunci dalam upaya mengurangi emisi karbon secara signifikan.

Langkah-langkah konkret yang disarankan, seperti menetapkan target pengurangan emisi yang lebih ambisius dari anggota G20, adalah langkah yang mendesak untuk mencapai perubahan yang signifikan. Selain itu, melibatkan pemimpin industri keuangan untuk menghentikan dukungan ke sektor bahan bakar fosil dan mendorong mereka untuk beralih ke energi terbarukan adalah strategi yang kuat.

Perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil juga harus memainkan peran penting dalam perubahan ini dengan memetakan langkah-langkah yang jelas menuju energi bersih. Rencana transisi yang terperinci adalah kunci untuk memastikan bahwa peralihan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dilakukan secara bertanggung jawab, memperhitungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Dalam rangka mencapai tujuan ini, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara keseluruhan sangatlah penting. Karena hal ini bukan hanya masalah satu entitas, tetapi upaya bersama dari semua pihak untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan mengurangi dampak pendidihan global bagi lingkungan kita.

Berikut ini Langkah yang Dapat Dilakukan Masyarakat dalam Upaya Mengurangi Dampak Global Boiling 

  • Kesadaran dan Pendidikan

Memahami dampak pemanasan global dan berbagi pengetahuan ini dengan orang lain. Pendidikan tentang praktik ramah lingkungan dan kebutuhan untuk mengurangi jejak karbon.

  • Kurangi Emisi

Mengurangi penggunaan energi fosil dengan beralih ke energi terbarukan, menggunakan transportasi ramah lingkungan, dan mengurangi konsumsi listrik secara berlebihan.

  • Hemat Energi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun