Secara keseluruhan, self-esteem adalah hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor-faktor bawaan dan lingkungan. Meskipun beberapa faktor mungkin bawaan, pendidikan dan lingkungan sosial berperan penting dalam membentuk dan mempengaruhi tingkat self-esteem seseorang. Penting untuk memahami peran ini dan berusaha menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung bagi perkembangan self-esteem yang sehat.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa self-esteem adalah keadaan yang dapat bermula dari latihan dan pembiasaan dalam interaksi sosial atau pengalaman individual tertentu. Self-esteem dapat dipengaruhi dan dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk:
1. Pengalaman Individual: Pengalaman positif seperti pencapaian, penerimaan, dan dukungan dari orang lain dapat meningkatkan self-esteem. Di sisi lain, pengalaman negatif seperti kegagalan berulang atau pengalaman traumatis dapat menurunkan self-esteem.
2. Interaksi Sosial: Interaksi sosial yang positif dan mendukung dapat membangun rasa percaya diri dan harga diri seseorang. Saling memberikan dukungan, pengakuan atas prestasi, dan rasa keterhubungan dapat membantu meningkatkan self-esteem.
3. Latihan dan Pembiasaan: Mempraktikkan pola pikir yang positif, menghadapi tantangan dengan keyakinan diri, dan menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan dapat membantu memperkuat self-esteem.
4. Lingkungan Dukungan: Lingkungan yang mendukung, seperti keluarga yang penuh kasih sayang dan teman yang positif, dapat memberikan dukungan emosional yang penting bagi perkembangan self-esteem.
5. Penerimaan Diri: Menerima diri sendiri dengan segala keunikan dan kelemahan adalah langkah penting dalam membangun self-esteem yang positif.
Meskipun beberapa faktor mungkin berkontribusi pada pembentukan self-esteem, penting untuk diingat bahwa proses ini dapat berlangsung sepanjang hidup seseorang.Â
Self-esteem adalah sesuatu yang bisa dikembangkan dan diperkuat melalui perubahan pikiran, perilaku, dan dukungan yang positif dari lingkungan sekitar. Jika seseorang merasa bahwa self-esteem mereka rendah, upaya untuk mencari dukungan, mengidentifikasi pola pikir negatif, dan berlatih pengalaman positif dapat membantu meningkatkan self-esteem dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H