Anies Baswedan adalah seorang politikus dan akademisi Indonesia. Lahir pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat, ia telah memainkan peran penting dalam dunia politik Indonesia.
Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dari tahun 2014 hingga 2016 dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selama masa jabatannya, ia aktif dalam mengusahakan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia.
Pada 2017, Anies Baswedan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Umum Gubernur (Pilkada). Ia berhasil memenangkan pemilihan dan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022. Sebagai Gubernur Jakarta, Anies fokus pada beberapa isu, termasuk transportasi, pendidikan, dan pelayanan kesehatan di ibu kota Indonesia.
Profil dan Perjalanan Karir dan Politik Anies Baswedan
Profil:
Anies Rasyid Baswedan atau lebih populer dengan Anies Baswedan adalah seorang politikus, akademisi, dan intelektual Indonesia yang lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada tanggal 7 Mei 1969. Ia merupakan lulusan dari bidang Teknik Industri Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar Master serta Ph.D. dalam bidang Kebijakan Pendidikan dari University of Maryland, Amerika Serikat.Â
Secara garis keturunan, Anies adalah seorang latar belakang etnis Arab yang juga cucu salah seorang pejuang, diplomat dan jurnalis yang bernama Abdurrahman Baswedan.Â
Sementara ayah dan ibunya, Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid adalah kalangan akademisi yang pernah mengajar di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Negeri Yogyakarta. Ibunya bahkan menyandang status sebagai guru besar di Fakultas Ekonomi.
Perjalanan Karir dan Politik:
1. Akademisi
Setelah menyelesaikan studi di Amerika Serikat, Anies Baswedan kembali ke Indonesia dan menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan akademis dan penelitian di berbagai lembaga pendidikan.
2. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pada tahun 2014, Anies Baswedan dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Selama masa jabatannya, ia berusaha untuk melakukan perbaikan dalam sistem pendidikan di Indonesia, termasuk upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan aksesibilitas bagi seluruh masyarakat.
3. Pilkada DKI Jakarta 2017
Setelah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Umum Gubernur (Pilkada) pada tahun 2017. Ia berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur.
Dalam kampanye dan pemilihan tersebut, Anies Baswedan berhasil memenangkan suara mayoritas dan menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Kemenangannya pada Pilkada tersebut menandai langkah penting dalam perjalanan kariernya sebagai seorang politikus.
4. Gubernur DKI Jakarta
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadapi berbagai tantangan dan isu-isu kritis di ibu kota Indonesia. Beberapa isu yang menjadi fokusnya selama masa jabatannya antara lain:
- Transportasi: Meningkatkan sistem transportasi dan mengurangi kemacetan di Jakarta.
- Pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan dan aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta.
- Pelayanan Kesehatan: Memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di ibu kota.
Prestasi dan Inisiatif
Berikut adalah beberapa prestasi atau inisiatif yang diakui dari Anies Baswedan selama kariernya sebagai akademisi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Gubernur DKI Jakarta
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:
- Inisiatif Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Anies Baswedan memperkenalkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebagai salah satu upaya untuk memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. KIP bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pendidikan anak-anak dan remaja yang berada di tingkat pendidikan dasar hingga menengah.
2. Gubernur DKI Jakarta:
- Program Asuransi Kesehatan: Anies Baswedan mengimplementasikan program asuransi kesehatan gratis untuk warga Jakarta yang tidak memiliki akses ke layanan kesehatan. Program ini bertujuan untuk memperluas aksesibilitas layanan kesehatan bagi penduduk yang kurang mampu secara ekonomi.
- Penyediaan Tempat Penitipan Anak Gratis: Anies Baswedan meluncurkan program "Jakarta Menyapa" yang menyediakan tempat penitipan anak gratis bagi ibu yang bekerja atau beraktivitas di Jakarta. Program ini bertujuan untuk membantu para ibu dalam mengurus anak-anak mereka sambil menjalani kegiatan produktif.
- Pengurangan Biaya Transportasi: Anies Baswedan menurunkan tarif untuk moda transportasi umum seperti TransJakarta dan MRT Jakarta. Langkah ini diambil untuk mendorong penggunaan transportasi publik dan mengurangi kemacetan di ibu kota.
- Pengelolaan Banjir: Pada masa jabatannya, Anies Baswedan mengumumkan rencana pengelolaan banjir dengan memperkuat tanggul dan infrastruktur pengendalian banjir di Jakarta. Upaya ini diambil untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di kota tersebut saat musim hujan.
Kontroversi dalam Politik dan Kebijakan
Anies Baswedan telah menghadapi beberapa kontroversi selama kariernya sebagai politikus, terutama selama masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Berikut adalah beberapa kontroversi yang melibatkan Anies Baswedan
1. Penggusuran di Kampung Pulo:
Salah satu kontroversi besar yang melibatkan Anies Baswedan adalah penggusuran paksa di Kampung Pulo, Jakarta Timur, pada tahun 2017. Selama kampanye pemilihan gubernur, Anies berjanji untuk menghentikan penggusuran tanah wakaf di kampung tersebut.Â
Namun, setelah terpilih sebagai Gubernur, penggusuran tetap dilakukan dengan alasan bahwa tanah tersebut merupakan kawasan tanggul sungai dan diperlukan untuk proyek banjir besar. Keputusan ini menimbulkan protes dari warga dan menimbulkan polemik karena dianggap melanggar janji kampanye.
2. Reklamasi Teluk Jakarta:
Selama kampanye pemilihan gubernur, Anies Baswedan menentang proyek reklamasi Teluk Jakarta yang sedang berlangsung dan berjanji untuk menghentikannya jika terpilih. Namun, setelah menjadi Gubernur, ia hanya menghentikan sebagian dari proyek reklamasi dan melanjutkan beberapa proyek lainnya. Hal ini menyebabkan kekecewaan di kalangan aktivis lingkungan dan warga yang menentang reklamasi.
3. Pencopotan Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur:
Anies Baswedan mencopot Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur, Susi Nurhati, karena menolak untuk mematuhi kebijakan yang ia terbitkan tentang sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru di sekolah negeri. Kontroversi ini menyebabkan perdebatan tentang kebijakan pendidikan yang diambil oleh Anies.
4. LGBT dan Kurikulum Sekolah:
Ketika menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan telah mendukung kebijakan yang mengecualikan materi LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) dari kurikulum sekolah. Pendekatan ini menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia dan aktivis LGBT yang berpendapat bahwa pengecualian tersebut bisa berdampak pada intoleransi dan diskriminasi.
Popularitas di Mata Publik
Anies Baswedan dikenal luas karena beberapa kebijakan yang diimplementasikannya selama masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Berikut adalah beberapa kebijakan yang membuatnya dikenal di masyarakat:
1. Pengurangan Tarif Transportasi:
Salah satu kebijakan yang membuat Anies Baswedan dikenal adalah pengurangan tarif transportasi publik, seperti TransJakarta dan MRT Jakarta. Pengurangan tarif ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak warga Jakarta menggunakan transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, sehingga dapat membantu mengatasi kemacetan di ibu kota.
2. Program Asuransi Kesehatan Gratis:
Anies Baswedan meluncurkan program asuransi kesehatan gratis untuk warga Jakarta yang tidak memiliki akses ke layanan kesehatan. Program ini dirancang untuk memberikan bantuan kesehatan kepada mereka yang kurang mampu secara ekonomi dan meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan.
3. Pengelolaan Banjir:
Anies Baswedan mengumumkan rencana pengelolaan banjir di Jakarta dengan memperkuat tanggul dan infrastruktur pengendalian banjir. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dampak banjir yang kerap terjadi di ibu kota saat musim hujan.
4. Penyediaan Tempat Penitipan Anak Gratis:
Program "Jakarta Menyapa" yang dicanangkan oleh Anies Baswedan menyediakan tempat penitipan anak gratis bagi ibu yang bekerja atau beraktivitas di Jakarta. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu para ibu dalam mengurus anak-anak mereka sambil menjalani kegiatan produktif.
5. Perbaikan Sistem Penerimaan Siswa Baru (PPDB):
Anies Baswedan memperkenalkan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah negeri. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara sekolah bergengsi dan sekolah di daerah pinggiran, sehingga semua warga memiliki akses yang lebih merata ke sekolah berkualitas.
Anies Baswedan digadang-gadang sebagai salah satu bakal calon kandidat paling potensial dalam bursa pemilihan Presidan 2024 mendatang. Sejauh ini dia sudah resmi diusung dan dideklarasikan oleh partai Nasional Demokrat sebagai bacapres pilihan mereka yang belakangan kemudian didukung pula oleh dua partai lainnya yaitu partai Demokrat dan PKS. Anies Baswedan mengusung jargon perubahan dan perbaikan dalam memperkenalkan ide-ide politiknya kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H