Mohon tunggu...
Ali Marwan
Ali Marwan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis / Konten Kreator

Passionate terhadap sastra terutama dunia kepenulisan karya fiksi dan sedang menekuni dunia konten kreator.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Aliran Impresionisme Dalam Puisi

4 Juli 2023   01:03 Diperbarui: 4 Juli 2023   01:07 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga bermekaran | Foto : Dokumentasi pribadi penulis

Impresionisme dalam puisi adalah sebuah aliran sastra yang mirip dengan gerakan impresionisme dalam seni lukis. Aliran ini muncul pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Prancis. Puisi impresionis mencoba mengekspresikan kesan subjektif dan sensasi yang ditimbulkan oleh pengamatan langsung terhadap objek atau kejadian.

Seperti halnya seni lukis impresionis yang fokus pada penangkapan cahaya dan atmosfer, puisi impresionis juga berusaha menangkap momen-momen efemeral dan nuansa yang terkadang sulit dipahami atau diungkapkan secara tepat melalui kata-kata. Puisi impresionis sering kali menggunakan gaya yang bebas dan sinestetik, dengan memadukan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan rasa dalam deskripsi poetik.

Ciri khas puisi impresionis adalah penggunaan gambaran dan detail yang kuat, penggunaan ritme dan irama yang berbeda-beda, serta penghindaran dari narasi atau penyampaian pesan yang jelas dan terstruktur secara linear. Puisi impresionis lebih menekankan pada keindahan dan perasaan, dibandingkan dengan pesan moral atau makna yang jelas.

Para penyair impresionis terkenal seperti Charles Baudelaire, Paul Verlaine, dan Arthur Rimbaud mencoba mengekspresikan suasana, warna, dan suasana hati melalui kata-kata dalam puisi-puisi mereka. Mereka sering menggambarkan alam, kehidupan kota, atau momen-momen sehari-hari dengan cara yang subyektif dan personal.

Puisi impresionis telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan puisi modern, mengubah cara pandang dan pendekatan terhadap penggunaan bahasa dan ekspresi dalam puisi.

Dalam sejarah kesusasteraan dari masa ke masa, terdapat beberapa penyair Indonesia yang mengadopsi atau terpengaruh oleh aliran impresionisme dalam puisi. Meskipun tidak sepopuler di kalangan penyair Prancis, pengaruh impresionisme dapat ditemukan dalam karya-karya beberapa penyair Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

1. Chairil Anwar 

Salah satu penyair Indonesia terkenal, Chairil Anwar, dikenal karena puisi-puisinya yang ekspresif dan terinspirasi oleh aliran modernisme. Beberapa karyanya menampilkan pengamatan subjektif dan sensasional terhadap objek dan pengalaman, menunjukkan pengaruh impresionisme.

2. Sutardji Calzoum Bachri 

Penyair yang juga dikenal sebagai "penyair lumpur" ini telah menunjukkan gaya impresionistik dalam puisi-puisinya. Karyanya sering kali menggambarkan momen-momen efemeral dan nuansa alam dengan penggunaan bahasa yang kuat dan imajinatif.

3. Sapardi Djoko Damono 

Salah satu penyair terkenal Indonesia, Sapardi Djoko Damono, sering kali menggunakan gambaran yang kuat dan detail dalam puisi-puisinya. Beberapa karyanya mengekspresikan pengamatan subjektif terhadap kehidupan sehari-hari dan perasaan dengan cara yang mirip dengan impresionisme.

4. Afrizal Malna 

Penyair kontemporer Afrizal Malna juga dapat dikaitkan dengan penggunaan impresionistik dalam puisinya. Ia sering menggambarkan objek dan pengalaman dengan cara yang abstrak, sinestetik, dan tidak linear, mencoba mengekspresikan kesan-kesan yang sulit diungkapkan melalui kata-kata.

Meskipun pengaruh impresionisme dalam puisi Indonesia mungkin tidak sejelas aliran-aliran lainnya, ada penyair-penyair yang mengeksplorasi gaya dan ide-ide impresionistik dalam karya-karya mereka, memberikan kontribusi pada kekayaan puisi Indonesia.

Dalam aliran impresionisme, yang paling ditekankan adalah penangkapan dan pengungkapan kesan subjektif dan sensasi yang timbul dari pengamatan langsung terhadap objek atau kejadian. Aliran ini berusaha mengekspresikan nuansa, atmosfer, dan kesan yang dapat berubah dengan cepat dan sulit diungkapkan melalui kata-kata.

Beberapa ciri khas dari aliran impresionisme dalam seni lukis dan puisi antara lain:

1. Penangkapan momen efemeral: Puisi impresionis berusaha menangkap momen-momen singkat dan efemeral yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup perubahan cahaya, warna, suasana hati, dan nuansa yang bisa berubah dalam waktu yang singkat.

2. Penggunaan gambaran dan detail yang kuat: Puisi impresionis sering menggunakan gambaran yang kuat dan detail yang kaya untuk menciptakan efek visual dan sensual bagi pembaca. Pemilihan kata dan deskripsi yang teliti digunakan untuk menggambarkan pengamatan subjektif dan sensasi dengan cara yang lebih hidup.

3. Sinestesi: Impresionisme dalam puisi sering memadukan indra-indra penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan rasa dalam deskripsi poetik. Penggunaan sinestesi memperkaya pengalaman pembaca dengan memadukan berbagai indra dan menciptakan nuansa yang lebih mendalam.

4. Gaya bebas dan ritme yang bervariasi: Puisi impresionis sering kali menggunakan gaya bebas dan irama yang berbeda-beda untuk mengekspresikan keadaan subjektif dan perasaan. Ritme yang fleksibel dan variatif digunakan untuk menciptakan kesan yang dinamis dan mirip dengan pergerakan yang alami.

5. Penghindaran narasi dan pesan yang jelas: Puisi impresionis cenderung menghindari narasi atau penyampaian pesan yang terstruktur secara linear. Fokusnya lebih pada pengungkapan pengamatan dan pengalaman yang subyektif, daripada menyampaikan pesan moral atau makna yang jelas.

Dengan menekankan pada kesan subjektif, penggunaan gambaran yang kuat, dan pengungkapan sensasi melalui bahasa yang indah, puisi impresionis mencari ciri khasnya dalam mengekspresikan keindahan, nuansa, dan perasaan yang terjadi dalam momen-momen tertentu.

Berikut adalah dua contoh puisi dengan ciri aliran impresionisme:

Contoh Puisi 1:

Di Pinggir Pantai

Lembutnya pasir tergores jejak langkah
Angin berbisik lembut di telinga
Laut memukul pantai dengan gemuruh
Sinar mentari menyapu warna-warni

Biru langit berpadu dengan hijau lautan
Gelombang menghampiri dengan pelukan lembut
Kicauan burung melodi di tengah kesunyian
Aroma asin menyegarkan indera penciuman

Sinar matahari menciptakan permainan cahaya
Warna-warni mencurah dalam harmoni
Kesaksian indah dalam momen singkat
Impresi alam menari dalam hati

Contoh Puisi 2:

Jalan Sore

Diatas jalan sore yang berliku
Langkahku bergerak, tak tentu arah
Pohon-pohon bergoyang, bayangan melayang
Cahaya senja menyapu, menghiasi kota

Suara langkah kaki menggema di koridor
Pengemudi klakson menari di kejauhan
Wangi bunga menguar di antara asap kendaraan
Angin mengusap wajah, menusuk kesunyian

Wajah-wajah lewat dalam kabut kehampaan
Mata yang melintas tak kukenal, tak kukenal
Namun ada getaran dalam kehadiran mereka
Seperti goresan kuas yang tak dapat terungkap

Dalam puisi-puisi di atas, terlihat beberapa ciri aliran impresionisme. Puisi pertama mengekspresikan pengamatan subjektif terhadap pantai dengan fokus pada gambaran dan detail yang kuat serta penangkapan nuansa dan sensasi melalui penggunaan sinestesi. Puisi kedua menggambarkan pengalaman berjalan-jalan sore yang menciptakan kesan dan impresi yang beragam melalui gambaran visual dan atmosferik yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun