5. Penghindaran narasi dan pesan yang jelas: Puisi impresionis cenderung menghindari narasi atau penyampaian pesan yang terstruktur secara linear. Fokusnya lebih pada pengungkapan pengamatan dan pengalaman yang subyektif, daripada menyampaikan pesan moral atau makna yang jelas.
Dengan menekankan pada kesan subjektif, penggunaan gambaran yang kuat, dan pengungkapan sensasi melalui bahasa yang indah, puisi impresionis mencari ciri khasnya dalam mengekspresikan keindahan, nuansa, dan perasaan yang terjadi dalam momen-momen tertentu.
Berikut adalah dua contoh puisi dengan ciri aliran impresionisme:
Contoh Puisi 1:
Di Pinggir Pantai
Lembutnya pasir tergores jejak langkah
Angin berbisik lembut di telinga
Laut memukul pantai dengan gemuruh
Sinar mentari menyapu warna-warni
Biru langit berpadu dengan hijau lautan
Gelombang menghampiri dengan pelukan lembut
Kicauan burung melodi di tengah kesunyian
Aroma asin menyegarkan indera penciuman
Sinar matahari menciptakan permainan cahaya
Warna-warni mencurah dalam harmoni
Kesaksian indah dalam momen singkat
Impresi alam menari dalam hati
Contoh Puisi 2:
Jalan Sore
Diatas jalan sore yang berliku
Langkahku bergerak, tak tentu arah
Pohon-pohon bergoyang, bayangan melayang
Cahaya senja menyapu, menghiasi kota