Ini bukan tentangmu, Dik!
Apa lagi tentang kegelisahan ingin bertemu
Sama sekali bukan!
Ini tentang ke mana kaki harus melangkah temui tujuan berkah
Aku hanya ingin melangkah, Dik!
Dengan langkah lunglai tak temui arah pasti
Membawa seribu ketakutan, memikul beban kekhawatiran
Aku takut di persimpangan jalan yang terjal kakiku roboh
Tangan ikut patah hingga tak temui jalan yang terarah
Aku ingin melangkah habis ini, Dik!
Dengan keadaan buta
Bukan buta mata, bahkan buta hati yang tak temui rasa pasti mencari jati diri
Aku buta, Dik!
Hingga tak terlirik megah gubah yang memesona selama ini
Aku tuli, Dik!
Hingga tak terdengar seruan indah tuk penuhi Ilahi sama sekali
Aku bisu, Dik!
Hingga tak ada lagi rayuan rindu pada Sang Penyeru alam ini
Apakah kaki dan tanganku telah lama patah hingga tak melangkah pada yang berkah?
Tak menengadah pada Sang Pelimpah?
Ah, aku pendosa, Dik!
Yang tak tahu diri, tak mau tahu akan mati yang pasti menyelinap, menghampiri
Dusta, ingkar, iri, dengki, serta semua kotoran hati kujalani, Dik!
Lagi-lagi semua tentang dosa, Dik!
Akankah jalan ampunan Ilahi kutemui?
Jawablah, Dik!
Aku hanya ingin menjadi manusia yang bisa memanusiakan manusia!
Mengertilah, Dik!
Aku hanya pendosa!
19, Oktober 2019
di Sudut Subuh Perpustakaan Sidogiri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI