Sore Menjelang Senja

SORE MENJELANG SENJA

Saat angin sore terhempas pelan menyapaku

Tubuh yang letih 

Tertatih-tatih oleh padatnya urusanku

Rokok yang mengepul 

Bersautan bergantian

Gema lantunan ayat suci Alquran

Menyadarkan lamunan

Dan terbayangkan dipagi hari dengan  kesibukan yang sama

Aktivitas yang sama

Awan yang putih kini telah berubah 

Keabu-abuan 

Menandakan bahwa senja akan datang

Di titik bayang senja 

Yang menemani 

Seakan tersenyum sinis padaku

Di awal malam 

Banyak kawan tak bersahabat seperti dulu

Tak terasa ku telah melewati sepertiga hari

Lalu ku merenung 

Apa duniaku sudah usai

Dengan langkah yang berat ku lewati 

Jalan setapak sendiri

Terlihat hanyalah bayang

Akan kebahagiaan yang semu

Semakin ku kejar bahagia 

Maka akan semakin sakit 

Untuk menjalani hidup 

Dan ambisi itu, takkan pernah usai

Andai senja dapat berkata 

Tentang makna dunia 

Pastinya dia hanya akan berkata 

Bahwa hidupmu tidaklah baik-baik saja

Lalu ku putuskan untuk 

Melepaskan diri

Dari semua yang membelengguku

Walau harus merelakan

Dan itu sulit 

Itulah kehidupan yang semua takkan ada yang abadi

Dalam keabadian ini 

Ku relakan diriku 

Untuk bertemu 

Kepada sang Kholiq penciptaku

Dan biarkan senja mengiringi jalan 

Yang sudah ditakdirkan olehku.