Mohon tunggu...
Ali masum
Ali masum Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Seniman Kaligrafi

Asna Art Gallery. Hub. 089609795999/www.asnaagallery.com. ASNAA ART GALLERY, merupakan salah satu lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan kesenian terutama di bidang seni kaligrafi dan jasa pembuatan kaligrafi. melayani; * jasa pembuatan kaligrafi dinding masjid, mushola. * jasa pembuatan kaligrafi kanvas, kuningan, dan kaligrafi tekstur. * jasa lukis wajah dll. * Bimbingan lomba kaligrafi, lukis, dan mewarnai dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA dan UMUM secara profesional baik secara Offline dan Online.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tinggal Namaku

1 Juli 2024   13:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   18:40 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TINGGAL NAMAKU

Yang takkan pernah dirindukan

Keadaan dimana, yang tak pernah terbayang

Sedih sedan itu

Muram durja

Pekat menggeliat

Air begitu dingin

Menusuk persendian tulang rusuk

Seketika murai meninggi

Puing yang bercerai-berai

Bak kuburan

Terlihat hanya cawan-cawan kosong

Nan indah bersolek rapi

Begitu pedih

Risih, perih

Perlahan belai angin masuk

Di sela pori-pori kulitku

Tertunduk

Seraya menengadah padamu

Seakan langit membuka pintu ketujuh

Tuhan pantaskah-ku menerimanya

Tuhan apa ini memang kehendak mu

Tuhan haruskah nyawa yang dikorbankan

Tuhan tegur sapamu sangatlah menyakitkan

Basah air mata membanjiri siku

Lutut begitu kaku

Menusuk kalbu

Pelung rindu

Senyum, si anak-kecil itu

Canda tawa teman, sanak saudara

Ikut mengiringi langkah kepergianku

Dulu dikampung ini

Banyak pesta

Banyak tawa

Senyum bahagia

Namun sayang,

Itu dulu

Padahal baru kemarin-ku menyapamu

Padahal baru kemarin-kau tersipu malu padaku

Padahal baru kemarin-ku meminang mu

Kini yang tampak

Hanya seonggok daging

Tak bernyawa yang menyapa

Itu temanku

Itu sanak saudaraku

Dan itu

ITU AKU !!!...

Duh Tuhan

Dimanakah ini

Sudahkah aku mati

Kenapa begitu gelap

Ini bukanlah alamku

Seraya meronta-ronta

Bau anyir

Merah darah serta nanah

Keluar dari jasad yang membeku

Kaku

ITU AKU !!!...

Begitu dingin Tuhan

Begitu sunyi Tuhan

Begitu menakutkan

Begitu memilukan

Tertunduk pasrah

Dengan takdir darimu

Dan kini

Tinggal namaku

Diatas batu nisan

Yang tertulis

“KORBAN BENCANA PALU”

Kudus, 21 Oktober 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun