Mohon tunggu...
Ali
Ali Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis sebagai cara melatih skill

Selanjutnya

Tutup

Politik

Netralitas adalah Membela Rakyat

20 Januari 2024   14:52 Diperbarui: 20 Januari 2024   14:56 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan takut saat jabatan habis siapa yang melanjutkan programnya, tapi takut kalau jabatan habis tidak bisa memberikan apa-apa.

Sikap netral ini adalah sikap yang membela rakyat. Karena sebagai penguasa, pejabat negara dan aparat sekalipun bertugas untuk rakyat, bekerja untuk rakyat dan mengabdi kepada rakyat. Karena itu, sikap netralitas bukanlah apatis, tapi profesional dan berintegritas dalam menyikapi jabatan yang hampir habis.

Kalau menunjukkan sikap tidak netral, malah menunjukkan ketakutan yang besar akan habisnya jabatan, takut ada hal yang disembunyikan, takut program yang dibuat tidak lagi dilanjutkan. Padahal, tidak perlu dipikirkan, rakyat akan menilai, jika terdapat program yang tidak jalan, maka presiden selanjutnya juga yang akan dikritik.

Hadapi dengan berani dan tegakkan kebenaran

Photo by Markus Spiske
Photo by Markus Spiske

Jangan takut, untuk melawan ketidak benaran. Jangan takut untuk mendukung orang yang kamu dukung dan tetap waras. Jika tidak bisa membela rakyat, maka kita sebagai rakyat yang harus membela diri sendiri.

Masyarakat harus bersatu untuk membuktikan bahwa sikap tidak netral pemerintah dapat dihentikan dengan "people power". Bukan turun ke jalan atau membuat huru-hara, tapi tunjukkan di bilik suara. Bahwa, mereka yang meremehkan rakyat tidak akan bisa mengalahkan kekuatan rakyat.

Sebagaimana Abraham Lincoln mengatakan "dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat" dalam sebuah sistem demokrasi. Karena itu, jika sebuah pemilu saja sudah bermain tidak fair dan tidak menghargai rakyat sebagai penguasa tertinggi. Kok mau dapat suara dari rakyat?

Sekali lagi, rakyat tidak perlu takut untuk bersuara dan menunjukkan siapa yang berkuasa. Cukuplah rakyat tunjukkan kekuasaan mereka dalam bilik suara. Tunjukkan siapa sebenarnya penguasa di Indonesia.

Rakyat harus membela rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun