Saya menulis ini karena merasa semakin hari semakin lemah saja kesadaran hukum di negeri ini. Kriminalitas semakin hari, semakin sering muncul di berita, ntah itu pembunuhan, maling, begal dan pemerkosaan atau pelecehan.
Saya tidak tahu bagaimana perasaan setan saat melihat tindak pidana yang dilakukan orang Indonesia. Apakah mereka bangga atau mereka heran karena lebih bejat dari dia.
Kenapa hal ini terjadi?
Sebelum menjelaskan alasannya, kita pahami dulu apa itu kesadaran hukum. Kesadaran Hukum adalah pemahaman terhadap aturan hukum yang ada di Indonesia untuk menjalankannya dan mematuhinya. Kesadaran hukum ini sangat penting karena mempengaruhi Marwah Hukum.
Marwah Hukum adalah suatu "harga diri" atau "martabat" yang dimiliki oleh hukum. Artinya, jika kesadaran hukum orang Indonesia sangat lemah, maka hukum tidak akan ada Marwah-nya atau sekedar tulisan yang dibuat para ahli dan wakil di atas kertas dan ditandatangani oleh Presiden.
Kembali ke pertanyaan sebelumnya, berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang saya dapatkan, Kesadaran hukum di Indonesia sangat rendah karena pemahaman hukum di Indonesia yang rendah, banyak masyarakat miskin yang bahkan tidak tahu hukum dan kepatuhan pada hukum yang bukan dari hati nurani.
Meskipun begitu, kita perlu tahu kalau saat keadaan terpaksa orang Indonesia mau kok untuk patuh sama hukum. Mereka patuh karena terpaksa atau bukan dari hati nurani. Seperti saat pakai helm, bukan karena keamanan, tapi takut kena tilang.
Penegakan hukum rendah menyebabkan kesadaran hukum juga rendah
Namun, ini yang paling penting, alasan utama rendahnya kesadaran hukum di Indonesia adalah penegakan hukum yang rendah dan tidak adil.
Seperti kita tahu, banyak sekali kasus penegak hukum yang justru melanggar hukum. Sebut saja Ferdy Sambo, Teddy Minahasa yang terbaru adalah kasus bebasnya mantan penegak hukum Achiruddin Hasibuan yang didakwa perkara Solar Ilegal.
Lucu sekali ketika melihat penegak hukum yang justru melanggar hukum. Sedangkan, masyarakat yang malah disuruh taat sama hukum.Â
Wajarkan masyarakat kesal?