Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menjemput Lailatul Qadar dengan Cara Menyenangkan

22 April 2022   14:28 Diperbarui: 22 April 2022   14:29 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjemput Lailatul Qadar (Sumber foto freepik)

SETIAP Muslim pasti tahu Lailatul Qadar, malam istimewa yang kedatangannya paling ditunggu-tunggu umat Islam pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Kehadiran Lailatul Qadar secara jelas disebutkan dalam Al Quran Surat Al Qadr yang artinya sebagai berikut;

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadr [97]:1-5).

Lailatul Qadar berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu Lail yang artinya malam dan kata Qadar yang memiliki arti beragam, tergantung pada konteks kalimat atau siyaq-nya. Qadar yang dimaksud di sini berarti penentuan sehingga Lailatul Qadar adalah malam penentuan.

Lailatur Qadar disebut juga dengan istilah malam seribu bulan. Merujuk pada ayat di atas, para ulama menafsirkan, jika seorang muslim beribadah bertepatan dengan Lailatul Qadar maka pahalanya akan dilipatgandakan hingga sebagaimana beribadah selama 1000 bulan atau 83 tahun. Selain diganjar dengan pahala yang berlipat ganda, Lailatur Qadar banyak keistimewaannya.

1). Para Malaikat Turun ke Bumi

Keistimewaan pertama, pada saat Lailatul Qadar para Malaikat turun ke bumi. Hal ini dijelaskan dalam surat di atas, surat Al Qadr ayat 4, yang artinya "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."

Menurut Imam Al-Qurthubi, setiap lapis langit dari sidratul muntaha, para malaikat turun ke bumi untuk mengaminkan doa-doa umat Islam yang dipanjatkan pada saat Lailatul Qadar hingga terbit fajar.

2). Allah Mengampuni Dosa Masa Lalu Hamba-Nya

Keistimewaan kedua, pada saat Lailatul Qadar Allah Swt, akan mengampuni segala dosa hamba-Nya yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan memperbanyak ibadah. Baik ibadah shalat, baca quran, sedekah, dan sebagainya.

 Keistimewaan kedua ini dikuatkan dengan salah satu hadist yang artinya, "Barang siapa yang berdiri salat pada malam Lailatul Qadar didasari keimanan dan pengharapan, diampuni dosanya yang telah lalu" (HR Mutafaqun 'Alaihi).

3). Pencatatan Takdir dalam Setahun

Keistimewaan ketiga, pada saat Lailatul Qadar Allah Swt, mengizinkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mencatat takdir mahluk-Nya dalam setahun ke depan. Termasuk mencatat rezeki dan ajal mahluk-Nya.

Takdir tahunan yang dicatat ini tentunya didahului oleh ketentuan  Allah Swt. Takdir yang akan diperlihatkan pada para malaikat sehingga malaikat melakukan tugas seperti takdir yang telah ditetapkan Allah Swt.

4). Malam Penuh Berkah

Keistimewaan keempat, pada saat Lailatul Qadar Allah Swt, memenuhi malam dengan keberkahan. Dalam surat Ad-Dukhan ayat 3 dijelaskan bahwa, "Kami menurunkan pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberikan peringatan." (Q.S Ad Dukhan [44]: 3).

5). Malam Turunnya Al Quran

Keistimewaan kelima, pada saat Lailatul Qadar Allah Swt, menurunkan Al Quran. Sebagaimana firman Allah Swt, dalam surat Al Qadr dan surat Ad Dukhan yang disebutkan di atas.

Tanda-Tanda Datangnya Lailatul Qadar (Sumber foto freepik)
Tanda-Tanda Datangnya Lailatul Qadar (Sumber foto freepik)

Tanda-Tanda Datangnya Lailatul Qadar

Begitu besar keutamaan dan keistimewaan Lailatul Qadar sehingga Allah Swt, merahasiakan saat turunnya. Allah Swt, meminta hambanya untuk mencarinya dengan bersungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Allah Swt, hanya memberikan isyarat atau tanda-tanda. Isyarat atau tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar antara lain;

1). Malam Itu Tentram dan Tenang

Salah satu tanda datangnya Lailatul Qadar, pada malam itu keadannya tentram dan tenang. Sebagaimana hadist dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."

Para Malaikat yang turun ke bumi membawa kedamaian dan membuat suasana malam tampak bercahaya meski tak ada sinar bulan. Orang-orang yang menemukan malam ini akan merasa sangat tenang, lebih khusyuk dalam beribadah dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

2). Malam Itu Cuaca Tidak Panas dan Tidak Dingin

Tanda datangnya Lailatur Qadar ditandai dengan cuaca malam yang tidak panas dan tidak dingin sehingga menambah kenyamanan siapa pun saat beribadah. Sebagaimana hadist yang dari Ibnu Abbas r.a, Rasulullah Saw, bersabda tentang Lailatul Qadar, "Yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (H.R. Imam Al Baihaqi)

Malam Sangat Tenang (Sumber foto freepik)
Malam Sangat Tenang (Sumber foto freepik)

3). Malam Itu Cerah dan Matahari Terbit dengan Sinar Teduh

Kedatangan Lailatul Qadar ditandai dengan malam yang cerah dan pada keesokan harinya matahari terbit dengan sinar yang teduh dan tidak memancarkan sinar ke segala penjuru.

Rasulullah Saw, bersabda, "Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Muslim).

4). Malam Itu Terang 

Tanda lain untuk mengetahui datangnya malam Lailatul Qadar, pada malam itu suasananya berbeda dengan malam-malam lainnya. Langit terlihat terang meskipun tidak ada sinar bulan.

Sebagaimana hadist yang artinya; "Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)." (HR. at-Thabrani)

5). Malam Itu Bulan Terlihat Separo

Dalam sebuah riwayat, Abu Hurairah  pernah berdiskusi dengan Rasulullah Saw, tentang Lailatul Qadar. Rasulullah bersabda,"Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separo nampan." (HR. Muslim)

Dari sini disimpulkan, pada saat Lailatur Qadar datang, muncul bulan yang terlihat hanya separo.

Menjemput Lailatul Qadar (Sumber foto freepik)
Menjemput Lailatul Qadar (Sumber foto freepik)

Cara Menjemput Lailatul Qadar

Karena Lailatul Qadar datangnya pada malam hari, tidak ada cara lain untuk menjemput Lailatul Qadar kecuali dengan menghidupkan malam-malam pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan, Umat Islam dianjurkan untuk melakukan I'tikaf atau berdiam diri di masjid. Jika tidak bisa selama 10 hari, bisa mengoptimalkan pada malam-malam ganjilnya.

I'tikaf sebaiknya selama 24 jam penuh, tetapi jika tidak bisa karena ada udzur bisa mulai dari magrib hingga subuh. Jika tetap tidak bisa luangkan waktu barang 1 hingga 3 jam, diutamakan pada 1/3 malam terakhir. Apa yang dilakukan selama I'tikaf?

1). Perbanyak Baca Al Quran

Pada saat I'tikaf umat Islam dianjurkan memperbanyak membaca Al Quran. Anjuran ini sebagaimana hadist yang diriwayatkan Abdullah Ibnu Mas'ud yang berbunyi;

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf'," (HR. At-Tirmidzi).

2). Perbanyak Zikir

Cara menjemput Lailatul Qadar selanjutnya dengan memperbanyak zikir. Zikir menjadi salah satu ibadah yang mudah dilakukan untuk senantiasa mengingat Allah Swt. Perintah memperbanyak zikir ini telah difirmankan oleh Allah Swt, dalam Surat Al-Araf ayat 205 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Araf [7]: 205)

Membaca Quran, Perbanyak Zikir, dan Doa (Sumber foto freepik)
Membaca Quran, Perbanyak Zikir, dan Doa (Sumber foto freepik)

3). Perbanyak Doa

Doa selain untuk menunjukan kehambaan juga menjadi kebutuhan seorang hamba. Pada malam-malam 10 hari terakhir bulan Ramadan, dalam hadist Rasulullah Saw, telah mencontohkan doa yang sering beliau baca dan beliau ajarkan melalui istrinya 'Aisyah r.a.

Lafad doa tersebut adalah "Allahumma Innaka 'Afuwwun Tuhibbul-'Afwa Fa'fu 'Anni" yang artinya "Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf, dan Engkau mencintai Maaf, maka maafkan aku" (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa'I, Ibnu Majah)

Rasulullah Saw, membaca doa tersebut berulang-ulang ketika memasuki malam 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Dengan beri'tikaf, memperbanyak shalat, memperbanyak zikir, dan memperbanyak doa yang diajarkan Rasulullah Saw, semoga kita sebagai umat dan sebagai hamba mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Wallahu'alam bi sawab. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun