Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Seperti Ini Cara Saya Kelola Keuangan Pada Saat Pandemi

6 Mei 2020   08:25 Diperbarui: 6 Mei 2020   08:29 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafis 6 Cara Kelola Keuangan Saat Pandemi (Foto Ali)

Saat ini banyak lembaga zakat terpercaya. Kita bisa menyalurkan zakat dan sedekah kita melalui mereka. Baik secara langsung ataupun secara during. Jika ingin mengeluarkannya dengan terjun langsung ke lapangan juga tidak masalah, selagi tepat sasaran.

Celengan Amal Bisa Jadi Alternatif Cara Bersedekah (Foto Ali)
Celengan Amal Bisa Jadi Alternatif Cara Bersedekah (Foto Ali)
5). Menambah Sumber Penghasilan

Bagi pekerja di sektor swasta, kebijakan kerja dari rumah alias Work from Home yang saat ini banyak diterapkan mau tidak mau berdampak pada pengurangan take home pay. Kebijakan bekerja dari rumah juga berdampak sangat drastis bagi pekerja lepas dan pekerja mandiri.

Kebetulan selain sebagai karyawan saya juga nyambi menjadi konten kreator lepas. Jadi, selain mengandalkan gaji, saya menambah pundi-pundi dengan mengambil job-job lepas yang bisa dikerjaan saat weekand. Jika dulu ambil jobnya pilih-pilih, sekarang apa pun diambil selagi mampu dikerjakan dan tidak mengganggu pekerjaan utama.

6). Doa

Sebagai umat beragama, setelah melakukan upaya yang bersifat duniawi, perlu juga upaya yang bersifat ukhrowi. Apalagi kalau bukan berdoa? Terutama doa ketika wabah melanda.

Bagi umat muslim doa ketika wabah melanda adalah doa yang termaktub dalam hadist riwayat Tirmidzi (3431) dan Ibnu Majah (3892). Dalam Bahasa Arab doa tersebut berbunyi, Allahumma inni a'udzubika minal baroshi wal junuuni wal judzaami wa min sayyi-il asqoom.

Artinya kurang lebih "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang (barosh), gila (junuun), dan lepra (judzaam)."

Saya tertarik mengulas doa ini karena selain menggunakan kata Barosh yang berarti penyakit belang dan kata Judzaam yang berarti lepra, juga ada kata Junuun yang berarti gila.

Al-Judzaam dan Al-Abrosh  dalam literatur Al-Thib Al-Islamy, disamakan sebagai penyakit kusta atau lepra. Bedanya kalau Abrosh menyebabkan kulit belang (sering dikenal kusta kering). Sedangkan Judzaam menimbulkan bercak merah yang kemudian menghitam dan menimbulkan kecacatan (sering dikenal kusta basah). Keduanya merupakan penyakit menular sehingga disimbolkan sebagai wabah.

Lafaz Doa Pada Saat Pandemi (Foto Ali)
Lafaz Doa Pada Saat Pandemi (Foto Ali)
Nah, uniknya di sana juga terselip kata Junuun yang berarti gila. Apa hubungannya gila dengan wabah? Padahal gila tidak menular, kan? Junuun dilekatkan bersamaan dengan kata barosh dan judzaam karena biasanya wabah akan berdampak pada segala aspek kehidupan masyarakat. Ekonomi hancur, sosial budaya porak-poranda, hingga terjadi krisis multidimensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun