Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Tiga Alasan Kenapa Ayah Harus Bacakan Cerita pada Anak

23 November 2016   08:29 Diperbarui: 24 November 2016   10:52 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pengalaman serta informasi tersebut Irfan kemudian menyempatkan diri  membacakan cerita untuk anak-anaknya sebelum tidur. Meskipun kadang yang membacakan terlelap tidur duluan daripada yang dibacakan.

Seorang Anak yang Bahagia Siap Menyambut Masa Depannya dengan Bahagia (Sumber Gambar: homediarymagazine.com)
Seorang Anak yang Bahagia Siap Menyambut Masa Depannya dengan Bahagia (Sumber Gambar: homediarymagazine.com)
Apa yang saya alami dan Irfan alami saya rasa mungkin juga banyak dialami teman-teman. Saya makin percaya jika manfaat seorang Ayah membacakan cerita kepada anak-anaknya itu lebih efektif dibanding seorang Ibu setelah sebuah studi yang dilakukan peneliti Harvard Univeraity. Ada 3 point penting tentang hal ini:

Pertama, Dr. Elizabeth Duursma menemukan fakta dari penelitiannya bertahun-tahun bahwa anak-anak mendapatkan manfaat lebih saat dibacakan oleh ayah. Karena membaca dipersepsi sebagai kegiatan Ibu dan anak, maka saat ayah yang melakukannya maka anak merasa Itu moment spesial. Menurut para peneliti, kegiatan membacakan cerita sebelum tidur menjadi strongest form of bonding between father and sons.

Kedua, penelitian tersebut membuktikan seorang ayah cenderung mendorong imaginative discussion daripada seorang Ibu.

Ketiga, membaca cerita dapat menjadi sarana ayah untuk membantu anak memahami nilai keluarga, agama, budaya dan cita-cita hidup mereka kelak di saat tumbuh dewasa.

Sayangnya, saat ini tidak banyak keluarga yang membacakan cerita kepada anak-anak mereka. Menurut riset terakhir, keluarga zaman sekarang lebih jarang membacakan cerita pada anak mereka dibandingkan dengan keluarga di generasi sebelumnya. 

Artikel  terkait bisa dibaca di sini:

1). Cara Mengajarkan Anak Nulis Puisi

2). Cara Mengajarkan Anak Cari Ide Tulisan

3). Cara Mengajarkan Anak Nulis Cerita Rakyat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun