Dari pengalaman serta informasi tersebut Irfan kemudian menyempatkan diri  membacakan cerita untuk anak-anaknya sebelum tidur. Meskipun kadang yang membacakan terlelap tidur duluan daripada yang dibacakan.
Pertama, Dr. Elizabeth Duursma menemukan fakta dari penelitiannya bertahun-tahun bahwa anak-anak mendapatkan manfaat lebih saat dibacakan oleh ayah. Karena membaca dipersepsi sebagai kegiatan Ibu dan anak, maka saat ayah yang melakukannya maka anak merasa Itu moment spesial. Menurut para peneliti, kegiatan membacakan cerita sebelum tidur menjadi strongest form of bonding between father and sons.
Kedua, penelitian tersebut membuktikan seorang ayah cenderung mendorong imaginative discussion daripada seorang Ibu.
Ketiga, membaca cerita dapat menjadi sarana ayah untuk membantu anak memahami nilai keluarga, agama, budaya dan cita-cita hidup mereka kelak di saat tumbuh dewasa.
Sayangnya, saat ini tidak banyak keluarga yang membacakan cerita kepada anak-anak mereka. Menurut riset terakhir, keluarga zaman sekarang lebih jarang membacakan cerita pada anak mereka dibandingkan dengan keluarga di generasi sebelumnya.Â
Artikel  terkait bisa dibaca di sini:
1). Cara Mengajarkan Anak Nulis Puisi
2). Cara Mengajarkan Anak Cari Ide Tulisan
3). Cara Mengajarkan Anak Nulis Cerita Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H