Pada dinding-dinding bergantung foto-foto bangunan tempo dulu yang mengingatkan sejarah Kota Bandung, foto-foto artis jaman dulu, dan beberapa kliping liputan media yang beberapa kertasnya sudah memudar dimakan usia.
Warung kopi ini terkenal dan tetap bertahan karena hingga sekarang masih tetap mempertahankan cita rasa kopi khas yang dibuat sejak tahun 1930 lalu. Jangan lupa, kalau ke sini pesan Kopi Susu dan Roti Kukus Selai Sirkaya. Rasanya mantab.
9). Masjid Agung dan Alun-Alun
Dari Warung Kopi Purnama menuju Masjid Agung dan Alun-Alun itu tinggal nyebrang Jalan Asia-Afrika, lalu menyusuri pertokoan lama. Tidak lebih dari 10 menit juga sampai. Kenapa musti mengunjungi Masjid Agung? Karena ini salah satu masjid tertua di Bandung. Didirikan abad ke-19, tepatnya tahun 1812.
Masjid memiliki dua menara kembar setinggi 81 meter. Kita bisa naik menara untuk melihat Bandung dengan cukup memberikan infak sebesar Rp.2000,- saja. Luas area kurang lebih 23.448 M2 dengan luas bangunan 8.575 M2. Mampu menampung 13.000 jamaah.
Sekarang alun-alun masjid sudah dipercantik dengan rumput sintetis dan tamannya ditata sedemikian rupa sehingga menjadi salah satu tempat yang nyaman untuk duduk-duduk. Tak lengkap rasanya ke Bandung kalau nggak mampir ke sini.
10). Dalem Kaum
Setelah muter-muter berwisata Kota Tua, Wisata Sejarah, Wisata Religi, Wisata Kuliner, Wisata Taman, Wisata Landmark, kini saatnya berwisata Belanja. Tidak jauh-jauh, kita tinggal melangkah menuju bagian kiri Masjid Agung dan Alun-Alun ada komplek belanja yang sangat terkenal, komplek Dalem Kaum, terletak di Jalan Dalem Kaum. Di sini apa pun ada dari mulai yang harga emperan hingga harga butik.
Selain menjadi salah satu pusat pertokoan terbesar di Bandung, di Dalem Kaum ada makam Bupati Raden Adipati Wiranatakusumah II, Bupati Kabupaten Bandung ke-6 yang berjasa mendirikan Kota Bandung. Pasti pada nggak tahu, kalau dulu Bandung hanyalah sebuhan hutan dan rawa-rawa yang sunyi senyap, kan?