Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Siapa di Balik Ilustrasi Peringatan KAA ke-60?

30 April 2015   11:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:31 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimensi potret wajah yang digambar ulang tidak berubah sehingga hasil akhir dari objek setelah ditransformasi masih tetap jelas dan menyerupai aslinya. Orang-orang yang melihat pun tetap mudah mengenal.

[caption id="attachment_413835" align="aligncenter" width="500" caption="Pin Ilustrasi Bung Karno dan Nelson Mandela dengan Gaya Wedhaism (Foto; Alee)"]

1430366779353002174
1430366779353002174
[/caption]

Pada peringatan KAA ke-60, wajah-wajah para pemimpin dan tokoh masyarakat diilustrasi dengan gaya Wedhaism. Gaya ilustrasi yang ditemukan oleh Wedha, salah satu bapak ilustrator Indonesia. Ilustrasi tersebut dibuat oleh Wedha’s Pop Art Portrait (WPAP) Chapter Bandung.

WPAP Chapter Bandung menggarap kurang lebih 100 ilustrasi dari mulai ilustrasi para pemimpin negara yang memprakarsai terjadinya KAA, tokoh tambahan, gubernur Jawa Barat, hingga bangunan heritage yang ada di Bandung.

"Kaget juga waktu diminta penanggung jawab artistik acara KAA untuk ikut menyukseskan acara KAA dengan ilustrasi gaya wedhaism. Soalnya, biasanya kalau acara-acara seperti ini balik lagi, ilustrasinya jadul, lha, ini minta retro banget,” ungkap Ahmad Nada, ketua komunitas WPAP Chapter Bandung saat berbincang sore lalu di sebuah penerbitan.

Setelah membuat contoh ilustrasi Bung Karno dan Nelson Mandela, ilustrasi-ilustrasi lain pun dilanjutkan. Nada melibatkan kurang lebih 17 ilustrator yang tergabung dalam WPAP Chapter Bandung untuk menggarap proyek besar tersebut.

Mereka mengerjakan 13 standing figure tokoh-tokoh KAA, 5 instalasi (tiap instalasi terdiri atas 2 tumpuk boks) berisi potret tokoh-tokoh KAA dari masa ke masa, hingga membuat panel pop art sepanjang 200 meter. Panel tersebut dipasang di seberang Gedung Merdeka dan di Bandara Husaen Sastra Negara.

[caption id="attachment_413848" align="aligncenter" width="560" caption="13 Standing Figure Tokoh KAA di Sekitar Gedung Merdeka (Foto; dok.WPAP)"]

1430368103190397952
1430368103190397952
[/caption]

[caption id="attachment_413852" align="aligncenter" width="570" caption="Istalasi Hasil Karya Komunitas WPAP Chapter Bandung Menyala Terang (Foto; dok.WPAP)"]

1430368560599563283
1430368560599563283
[/caption]

Agar hasil ilustrasi sempurna, Nada juga melibatkan para senior di WPAP pusat. Hasilnya? Seperti yang bisa dinikmati sekarang. Hasil karya pop art yang sangat memanjakan mata. Lantas, apa kesulitan yang dirasakan saat menggarap proyek tersebut?

"Saat membuat pop art bangunan heritage sangat sulit karena trace untuk bangunan lebih detil dan presisi. Kemudian foto para tokoh rata-rata masih hitam putih dan resolusinya kecil, sehingga karakternya tidak keluar,” jelas Nada. “Belum lagi harus bolak-balik konfirmasi ke panitia pusat untuk memastikan fotonya sudah benar, foto tokoh yang akan diilustrasi,” sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun