SARS merupakan kepanjangan dari severe acute respiratory syndrome yang berarti sindrom pernafasan akut berat. Pada dasarnya penyakit SARS juga tergolong dalam ISPA, namun disebabkan khusus oleh virus Coronavirus yang dapat menginfeksi organ paru-paru. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 2002 di wilayah Provinsi Guang Dong, Tiongkok. Pada saat itu, kasus yang dicurigai SARS di Indonesia masih sangat sedikit. Meskipun demikian, di beberapa negara tropis lainnya pada saat itu, penyakit SARS cukup mewabah.
Gejala penyakit yang ditumbulkan umumnya berupa demam tingi (lebih dari 38oC), batuk, sukar bernafas, kelelahan, kaku otot, dan rasa sakit pada area tenggorokan. Pada tingkat yang lebih parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Selain menyebabkan SARS, Coronavirus jenis lainnya juga telah menyebabkan penyakit yang dikenal dengan nama MERS (Middle East Respiratory  Syndrom) yang pernah mewabah di wilayah timur tengah.
Penyakit terbaru yang disebabkan oleh Coronavirus adalah COVID-19 (Coronavirus Disease-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh badan kesehatan dunia WHO dan menyita perhatian di seluruh dunia.
Meskipun penyakit-penyakit tersebut di atas cukup endemik di wilayah tropis seperti Indonesia, kita tak perlu merasa cemas berlebih. Beberapa strategi yang dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal, mengelola stres dengan baik disertai istirahat cukup, memenuhi tubuh kita dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan menghindari pengunaan bahan-bahan yang dapat merusak tubuh, mengikuti program imunisasi serta program pemerintah lainnya yang bertujuan membangun masyarakat Indonesia yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H