Campak
Penyakit campak disebut juga measles, rubeola atau morbili dan disebabkan oleh virus yang dikenal denga nama Morbillivirus. Virus campak mudah mati apabila berada di luar tubuh manusia dan terpapar sinar ultraviolet dari matahari. Sedangkan di dalam ruangan, virus campak dapat mengalami penurunan daya infeksinya selama sekitar 5 hari.
Penyakit campak sangat rentan menular terutama pada anak-anak, terlebih lagi jika belum pernah memperoleh vaksin campak. Adapun gejala umum yang sering timbul adalah  batuk, pilek, dan konjungtivitis (mata tampak merah) yang kemudian diikuti dengan bercak kemerahan pada kulit (rash). Penyakit ini dapat meninggalkan gejala sisa berupa ensefalitis (peradangan pada otak). Pencegahan yang dinilai paling efektif adalah melalui imunisasi campak yang diberikan pada bayi berusia 9 bulan.
Varisela
Varisela disebut juga dengan penyakit cacar air, varisela zoster atau chicken pox yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella-zoster-virus (VZV). Selain melalui droplet, penyakit ini dapat ditularkan juga melalui kontak langsung dari vesikel (ruang berisi cairan) yang mengandung virus VZV pada kulit penderita. Penyakit ini dapat menyerang seluruh kelompok usia dengan angka kematian yang relatif rendah. Tingkat penularan tertinggi adalah kontak serumah antar anggota keluarga.
Penyakit varisela umumnya dapat sembuh sendiri apabila penderita memiliki daya tahan tubuh (imuntas) yang baik sehingga dibutuhkan asupan gizi yang baik terhadap penderita. Imunitas tubuh terhadap virus VZV akan terus menetap seumur hidup setelah pertama kali terinfeksi. Namun, apabila imunitas tubuh melemah dan virus VZV kembali menyerang, maka dapat berpotensi terjadinya infeksi sekunder Varisela yang disebut herpes zoster.Di Indonesia sendiri, herpes zoster sering disebut sebagai penyakit cacar api atau cacar ular.
ISPAÂ
ISPA merupakan kepanjangan dari infeksi saluran pernafasan akut yang berarti penyakit pada saluran pernafasan (mulai hidung hingga paru-paru) dan bersifat akut (mendadak) dengan berbagai macam gejala. ISPA sering terjadi pada anak-anak dan dapat berujung pada kasus pneumonia (radang paru) berat. Kasus ISPA lebih banyak terjadi di daerah perkotaan dibandingkan dengan pedesaaan. Hal ini kemunkinan disebabkan kepadatan dan pencemaran yang tingi di daerah perkotaan.
ISPA disebabkan oleh berbagai faktor. Jenis mikroorganisme yang dapat memicu ISPA antara lain: (1) Bakteri Pneumococcus, Diplococcus penumoniae, Haemophilus influenza, dan bakteri lainnya (2) Virus Influenza, Adenovirus, dan Cytomegalovirus, (3) Jamur/fungi Histoplasma capsulatum, Aspergillus fumigatus, Candida albicans, dan mikroorganisme lainnya.
Selain karena mikroorganisme infeksius, ISPA juga dapat disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, bahan bakar miyak, atau benda-benda berukuran kecil yang beterbangan di udara. Khusus ISPA yang disebabkan oleh mikroorganisme dapat ditularkan dari orang ke orang melalui droplet. Â
SARS