Namun hal yang menarik, ketika kedua kalinya kuman yang sama menyerbu, kinerja pasukan pertahanan SP akan lebih efektif dengan strategi tempur yang tepat.Â
Hal ini dikarenakan pada divisi pertahanan SP terdapat pasukan yang disebut sel memori yang bertugas merekam dan menyajikan informasi mengenai kuman yang pernah masuk ke tubuh kepada pasukan pertahanan spesifik lainnya, sehingga kinerja pasukan pertahanan SP lainnya jauh lebih baik, terarah, dan tepat sasaran.
Untuk membangkitkan kinerja pasukan divisi pertahanan SP tersebut, terkadang dibutuhkan bantuan vaksin. Dengan adanya vaksin, maka sel memori akan mengenal lebih awal kuman berbahaya sebelum kuman berbahaya yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh. Pada akhirnya, pasukan pertahanan SP akan sangat efektif mengancurkan kuman berbahaya yang asli ketika masuk ke dalam tubuh.Â
Dapat dikatakan vaksin adalah kuman atau bagian kuman tertentu yang telah hilang kekuatan mematikannya kemudian digunakan untuk simulasi latihan perang pasukan pertahanan tubuh kita, khususnya pasukan dari divisi pertahanan SP.
Kabar buruknya, kuman yang sering mengalami mutasi atau berubah-ubah akan membingungkan dan membuat pasukan dari divisi pertahanan SP kerap mengalami kesusahan bahkan kekalahan.Â
Hal ini terjadi karena setiap kali kuman tersebut berubah, pasukan pertahanan SP harus menyiapkan strategi baru yang tentu saja belum matang. Sementara itu, kuman ketika masuk ke dalam tubuh akan langsung berupaya melakukan perusakan.
Pasukan yang tergolong divisi pertahanan SP yaitu Sel B dan Sel T. Kedua sel tersebut juga merupakan jenis sel darah putih. Sel B memproduksi sejumlah senjata yang disebut imunoglobulin (Ig) yang terdiri atas beberapa tipe senjata dengan spesifikasi masing-masing, antara lain IgG, IgA, IgM, IgD, IgE. Setiap tipe senjata tersebut digunakan tergantung lokasi kuman berada dan jenis kuman yang dihadapi.Â
Sementara itu, Sel T terdiri lagi beberapa sub divisi, antara lain Sel T Helper yang memiliki kemampuan penyergapan, Sel T Sitotoksik yang dapat membombardir sel tubuh yang telah terinfeksi kuman berbahaya, dan Sel T Supressor yang bertugas mengendalikan kondisi tubuh pasca perang besar-besaran melawan kuman berbahaya.
Ada beberapa faktor penting yang sangat mempengaruhi kondisi imunitas tubuh kita, antara lain usia, asupan gizi dan stress. Sebagaimana tubuh kita yang terus mengalami penuaan, pasukan imunitas tubuh kita juga akan mengalami kemunduran kekuatan sehingga semakin lanjut usia kita maka imunitas tubuh kita akan semakin payah menghadapi kuman berbahaya yang menginvasi tubuh. Terlebih lagi jika asupan gizi tidak diperhatikan.
Layaknya suatu pasukan yang membutuhkan logistik, maka kondisi pasukan pertahanan tubuh kita pun dipengaruhi oleh asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh.Â
Kekurangan zat penting seperti vitamin, zink, selenium dan lainnya yang terkandung dalam berbagai bahan makanan dapat menekan kinerja pertahanan tubuh kita. Asap rokok maupun alkohol dapat memperparah kerusakan pertahanan tubuh.