Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis dan Motivator Level 5

Peduli, Memberi dan Berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Presiden Jokowi ''Presenter'' Paling Hebat di Dunia

23 Desember 2017   00:29 Diperbarui: 23 Desember 2017   01:43 3593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari aspek Logos. Pernah kah Pak Jokowi menyampaikan sesuatu yang tidak masuk akal? Pernah Pak Jokowi menyampaikan sesuatu yang tidak beralasan dan tidak  kontekstual? Ketika dia ditanya untuk apa membangun Trans Papua, membangun infra struktur di seluruh Indonesia, membenahi dweling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Semuanya sangat kontekstual dan mendesak untuk dikerjakan dan diselesaikan bukan?  Ketika dia mengkritik almamater saya IPB, koq sarjana pertanian bukan bekerja di bidang pertanian, bukankah itu sebuah kritikan yang sangat tajam dan logis, karena memang lebih 70 persen lulusan IPB bekerja pada bidang diluar Agro Maritim Indonesia?  

Dan ketika baru baru ini beliau mengkritik tajam penggunaan anggaran di hampir semua kementerian, karena biaya aksesoris atau penunjangnya lebih besar dari biaya inti programnya, disertai contoh contoh kongkrik beberapa lembaga, maka itu kritikan yang sangat logis bukan?

Dari aspek pathos, Pak Jokowi sangat piawai menciptakan emosi positif dan rasa bangga seluruh audience. Ketika pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI pada bulan Agustus 2017 yang lalu, dimana  beliau menggagas agar semua pejabat tinggi termasuk dirinya memakai pakaian kebesaran adat seluruh suku di Indonesia, perasaan siapa yang tidak bangga, senang bahkan terharu? Ketika beliau hari ini di Papua menyapa rakyat dengan pakaian adat setempat, bukankah dalam hati setiap yang hadir itu muncul perasaan dan pengakuan "ini presidenku suku bangsaku sendiri?"

Saat Pak Jokowi mengajak Raja Salman berbicara dan Vlog nya woow, perasaan siapa yang tidak tersentuh kawan. Atau saat beliau cukur rambut bersama putra bungsunya yang vlog nya disiarkan secara luas, siapa yang tidak tertawa melihatnya?

Dan jangan lupa kemampuan pathos nya dalam berkomunikasi kepada rakyat dengan sangat cerdas diolahnya melalui kuis kuis dan hadiah spedanya yang selalu ada mengiringi kemanapun dia pergi dan berdialog. Siapa yang tidak tertawa terpingkal pingkal ketika dia memanggil seorang anak kedepan dan memintanya menyebut lima nama ikan? Maka muncul lah nama ikan tongkol yang membuat seluruh bangsa tertawa senang dan sedikit nakal. Hahahahaha.

Sumber Foto : http://kabar24.bisnis.com/
Sumber Foto : http://kabar24.bisnis.com/
Ethos pathos logos yang digagas oleh Aristoteles sebagai syarat untuk presentasi yang paling efektif dan persuasif menemukan bentuk sejatinya dalam presentasi presentasi Pak Joko Widodo Presdien Republik Indonesia.

Presentasi Pak Jokowi  Yang Paling Penting

Pesan adalah inti dari presentasi. Inti pesan ibarat buah pepaya matang yang siap dimakan. Pesan yang disampaikan oleh Pak Jokowi dalam presentasi presentasi nya,  semua sudah matang untuk dimakan dan dilakukan. Bebera pesan Pak Jokowi sudah berbuah manis dalam kehidupan berbangsa Indonesia. Stabilitas ekonomi dan politik, selesainya pembangunan jalan tol, pelabuhan laut dan pelabuhan udara di hampir semua tempat adalah beberapa contoh implikasi dari presentasi yang persuasif dan efektif dari Presiden RI yang ketujuh ini.  

Bagi saya ada tiga pesan paling penting yang sudah dipresentasikan Pak Jokowi yang sangat akan berguna bagi bangsa ini sekarang dan  kedepannya.

  • Pesan tentang keberanian. Pak Jokowi mengajarkan agar Bangsa Indonesia harus berani dan tampil menegakkan kepala diantara seluruh seluruh Bangsa bangsa di dunia.  Ada dua momentum penting dimana Pak Jokowi memesankan agar Bangsa Indonesia menjadi Bangsa Pemberani.   Yang pertama adalah saat dia berani mendatangi lokasi bom thamrin di Jakarta hanya beberapa jam setelah kejadian itu. Yang kedua adalah saat dia berani berbicara sejajar dengan Presiden atau Kepala Negara manapun di dunia. Hal ini bisa terlihat saat beliau menerima tamu tamu Negara ataupun saat berkunjung ke Manca Negara. 
  • Pesan tentang keadilan. Presiden Jokowi memberi pesan yang sangat kuat bahwa keadilan harus tercipta di seluruh NKRI.  Dan bukti keadilan itu adalah harga jual komoditi penting seperti Semen dan Bahan Bakar harus sama diseluruh Indonesia.  Maka sama lah sekarang harga itu. Lalu pesan  berikutnya adalah merata nya pembangunan khususnya infra struktur transportasi darat, laut dan udara diseluruh Tanah Air Indonesia. Jalan Trans Papua sudah tembus, jalan tol dan jaringan Kereta Api sedang dibangun si sepanjang pulau Sumatra,  dan di pulau Kalimantan, Sulawesi serta pulau Jawa.
  • Pesan  pentingnya pembangunan nilai nilai keluarga.  Saya menangkap pesan yang sangat kuat dari Pak Jokowi bahwa inti atau tujuan terpenting dalam hidup adalah keluarga.  Pak Jokowi adalah bapak dalam arti sejatinya atau kepala keluarga yang sangat adil dan berhasil.  Semua anak anaknya mandiri dan  diberi kebebasan untuk memilih profesinya dan pasangan hidupnya.  Pernikahan Mba Kahiyang beberapa waktu dulu dengan seorang putra Batak adalah sebuah pesan pembelajaran dari beliau bahwa semuan suku bangsa itu mempunyai nilai dan kedudukan yang sama di tengah tengah Bangsa Indonesia ini  '

Itulah sebabnya Pak Jokowi mau menerima dan melakukan semua prosesi adat Batak, bahkan diberi marga Batak dan menyebutkan beberapa kalimat Batak dalam acara adat Batak di Medan.

Ketika beberapa hari yang lalu beliau berbicara di hadapan kaum muda millennial di Bandung dan menceritakan dengan jenaka dan data data kekecewaannya terhada putra sulungnya Gibran yang tidak mau meneruskan bisnis Meubelnya. Namun kemudian  mengakui pilihan putranya itu ternyata lebih berhasil dari bisnisnya sendiri.  Saya tangkap pesan Pak Jokowi kepada seluruh  keluarga di Indonesia : hai keluarga  dorong lah anak anakmu mandiri dan menemukan jati dirinya sendiri.  Jangan paksakan kehendak, beri dia kebebasan memilih toh hidupnya adalah masa depan. Woow mulia sekali pesan Pak Jokowi itu bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun