Mohon tunggu...
Gatot Prakoso
Gatot Prakoso Mohon Tunggu... karyawan swasta -

mencoba terus menulis, menyibukkan jemari sebagai "printer" yang berkualitas, yang bisa mencetak hasil-hasil yang berguna...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diinisiasi oleh Tersangka L/C Fiktif, Rekomendasi PANSUS BC, Validkah?

11 April 2010   01:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus century tampaknya bergulir makin panas. Saat itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wapres Boediono menjadi figur yang paling panas yang dibicarakan. Opini publik seolah tergiring (atau digiring) untuk menghakimi kedua figur tersebut sebagai para tertuduh. Blowup yang oleh sebagian orang dianggap berlebihan (terutama oleh beberapa media elektronik) membuat banyak orang menganggap bahwa kedua figur diatas sebagai tertuduh utama.

Akan tetapi, kebijakan yang diakui sebagai kebijakan yang tepat oleh kalangan perbankan, para pelaku ekonomi Indonesia, bahkan disorot positif oleh dunia international itu justru dianggap sebagai kebijakan yang salah oleh sementara orang di Indonesia. Kasus perbankan yang kemudian justru bergulir menjadi bola panas ke arah ranah politik yang sempat membuat gerah penghuni kabinet presiden SBY.

Seiring berjalannya waktu, kasus bergulir makin jauh. Terlihat secara jelas bahwa sempat ada ketegangan antar anggota dewan and antara Presiden dengan dewan terkait dengan rekomendasi Pansus untuk menon-aktifkan Wapres dan MenKeu. Wacana "penyerangan" terhadap wapres mereda seiring dengan ketidak mungkinan memakzulkan wapres mengingat jabatan Wapres adalah produk pemilu sehingga dalam posisi ini, Wapres cukup kuat dan aman.

Posisi yang cukup rentan diderita oleh MenKeu Sri Mulyani Indrawati. Sebagai seorang professional dari kalangan akademisi, SMI tidak memiliki basis massa (dalam artian parpol) yang mendukung dan menyokong kedudukannya saat ini. Satu-satunya dukungan yang sangat kuat dan masih cukup kuat untuk mempertahankan SMI adalah kepercayaan tinggi dari presiden SBY untuk mempertahankan SMI. Tentu saja, kita tidak menafikkan dukungan dari PD, PANdan PKB dari partai-partai koalisi.

Yang menjadi menarik adalah kelanjutan dari proses ini.

Perlahan tapi pasti, arah anak panah kasus century berbalik arah dan perlahan tapi pasti justru mengancam orang-orang yang melepaskannya.  Bagaikan bumerang, salah seorang INISIATOR pansus century, M. Misbakhun dari Partai Keadilan Sejahtera justru baru saja ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus L/C fiktif Bank century (Media Indonesia Online tgl 10 April 2010/http://m.mediaindonesia.com/index.php/read/2010/04/10/135165/16/1/Bareskrim_Polri_Tetapkan_Misbakum_sebagai_Tersangka).

Kita tidak tahu akan sampai mana bola panas ini bergulir dan melindas siapa lagi. Yang menjadi persoalan adalah logika dari situasi yang ada saat ini.

Kita semua tahu bahwa Pansus Century merekomendasikan bahwa proses Bailout salah dan bermasalah, termasuk pengambil kebijakan dan dalam hal ini mereka merekomendasikan agar MenKeu SMI (dalam posisi sebagai ketua KSSK saat itu) dan Wapres Boediono (saat menjabat Gubernur BI) diperiksa atas indikasi korupsi atau minimal kesalahan kebijakan. Mereka bersikeras bahwa Bank sekecil Bank Century tidak akan mempengaruhi perekonomia Indonesia dan tidak perlu di bailout. Tentu saja banyak pro dan kontra atas rekomendasi itu.

Yang jadi pertanyaan adalah; validkah rekomendasi itu?

Kenapa timbul pertanyaan seperti ini. Mari kita runut bersama.

1. M.Misbakhun dari PKS memiliki hubungan kerja dengan Bank Century berupa L/C dari Bank Century yang kemudian di kemudian hari ternyata bermasalah.

2. Bank Century kolaps dan untuk mencegah dampak sistemik, ketua KSSK SMI memutuskan untuk membailout BC dengan asumsi bahwa bailout BC akan mencegah krisis perbankan parah di Indonesia. Satu sisi, kebijakan ini terbukti benar meskipun kita semua tidak akan pernah dan jangan sampai membuktikan sisi yang lain (kekhawatiran akan krisis yang lebih besar).

3. Setelah sekian lama, dan ketika ekonomi membaik, proces Bailout BC ini diungkit kembali dengan memunculkan dugaan korupsi yang dilakukan oleh beberapa figur penting. Untuk menyelidiki hal ini, DPR memutuskan untuk membentuk Pansus Angket. Secara kebetulan (atau tidak?) M.Misbakhun dari PKS adalah Inisiator PANSUS.

4. M. Misbakhun ditengarai memiliki hubungan dengan Bank Century. Kasus ini sempat dianggap pengalihan isu untuk mengamankan posisi Wapres dan MenKeu. Anggapan ini banyak diungkapkan oleh pengamat yang kontra dengan proses Bailout BC.

5. Perkembangan terbaru; M. Misbakhun dinyatakan bersalah dalam kasus L/C fiktif Bank Century, bank yang justru terselamatkan oleh proses Bailout.

Sebuah pertanyaan saya adalah: Validkah rekomendasi pansus dimana seorang inisiatornya justru terlibat didalam kasus bank tersebut? Tidakkah posisi M.Misbakhun yang terlibat didalam keruwetan Bank Century akan membawanya pada konflik kepentingan? Salahkan jika kita mulai (atau makin) mempertanyakan agenda apa yang dibawa oleh pansus century?

Pernyataan itu makin membuncah ke permukaan manakala kita mendapati betapa sikap dari eks anggota pansus yang tampak sangat emosional dan antipati terhadap figur SMI. Adakah ada agenda lain selain mengungkap kasus century, seperti melengserkan SMI misalnya?

Pengambilan sikap yang dilakukan oleh eks anggota pansus dengan meluncurkan buku, melakukan safari lobby ke tokoh-tokoh politik dan masyarakat serta aksi WO oleh 3 orang anggota dewan hanya memperkuat sinyalemen bahwa ada agenda penyerangan terhadap figur SMI secara personal, bukan institusional.

Entah agenda apa lagi yang akan menjadi sinetron politik di negri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun