Mohon tunggu...
Gatot Prakoso
Gatot Prakoso Mohon Tunggu... karyawan swasta -

mencoba terus menulis, menyibukkan jemari sebagai "printer" yang berkualitas, yang bisa mencetak hasil-hasil yang berguna...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diinisiasi oleh Tersangka L/C Fiktif, Rekomendasi PANSUS BC, Validkah?

11 April 2010   01:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Bank Century kolaps dan untuk mencegah dampak sistemik, ketua KSSK SMI memutuskan untuk membailout BC dengan asumsi bahwa bailout BC akan mencegah krisis perbankan parah di Indonesia. Satu sisi, kebijakan ini terbukti benar meskipun kita semua tidak akan pernah dan jangan sampai membuktikan sisi yang lain (kekhawatiran akan krisis yang lebih besar).

3. Setelah sekian lama, dan ketika ekonomi membaik, proces Bailout BC ini diungkit kembali dengan memunculkan dugaan korupsi yang dilakukan oleh beberapa figur penting. Untuk menyelidiki hal ini, DPR memutuskan untuk membentuk Pansus Angket. Secara kebetulan (atau tidak?) M.Misbakhun dari PKS adalah Inisiator PANSUS.

4. M. Misbakhun ditengarai memiliki hubungan dengan Bank Century. Kasus ini sempat dianggap pengalihan isu untuk mengamankan posisi Wapres dan MenKeu. Anggapan ini banyak diungkapkan oleh pengamat yang kontra dengan proses Bailout BC.

5. Perkembangan terbaru; M. Misbakhun dinyatakan bersalah dalam kasus L/C fiktif Bank Century, bank yang justru terselamatkan oleh proses Bailout.

Sebuah pertanyaan saya adalah: Validkah rekomendasi pansus dimana seorang inisiatornya justru terlibat didalam kasus bank tersebut? Tidakkah posisi M.Misbakhun yang terlibat didalam keruwetan Bank Century akan membawanya pada konflik kepentingan? Salahkan jika kita mulai (atau makin) mempertanyakan agenda apa yang dibawa oleh pansus century?

Pernyataan itu makin membuncah ke permukaan manakala kita mendapati betapa sikap dari eks anggota pansus yang tampak sangat emosional dan antipati terhadap figur SMI. Adakah ada agenda lain selain mengungkap kasus century, seperti melengserkan SMI misalnya?

Pengambilan sikap yang dilakukan oleh eks anggota pansus dengan meluncurkan buku, melakukan safari lobby ke tokoh-tokoh politik dan masyarakat serta aksi WO oleh 3 orang anggota dewan hanya memperkuat sinyalemen bahwa ada agenda penyerangan terhadap figur SMI secara personal, bukan institusional.

Entah agenda apa lagi yang akan menjadi sinetron politik di negri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun