"Permasalahan gizi pada anak sekolah, salah satunya sebanyak 65% anak usia sekolah tidak sarapan sehat, dan 97,7% anak usia 5 -- 14 tahun kurang konsumsi sayur dan buah dan 54% anak sekolah memilih jajanan yang tidak sehat seperti konsumsi manis berlebih dalam sehari," ujar Jelsi Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan promosi Kesehatan Kementerian Koordinator PMK dalam Dialog Nasional "Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045". Data ini menunjukkan bahwa masalah gizi di kalangan anak-anak sekolah sangatlah serius dan membutuhkan perhatian khusus.Â
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di berbagai lingkungan, termasuk di sekolah. Sekolah menjadi tempat yang sangat strategis untuk menanamkan kebiasaan makan sehat pada anak-anak, karena di sana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka setiap hari. Salah satu aspek penting dari penerapan PHBS adalah mengonsumsi makanan bergizi, yang berperan dalam mendukung kesehatan tubuh dan menjaga kebugaran. Anak-anak merupakan modal utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kesehatan dan kebutuhan anak-anak akan gizi perlu diperhatikan dengan detail, karena kesehatan berpengaruh penting dalam proses belajar.Â
Namun, kondisi di lapangan menyatakan bahwa anak-anak masih memiliki kebiasaan jajan sembarangan dan tidak memiliki kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan bergizi. Kami mahasiswa UNAIR terpanggil untuk melakukan aksi sosial ini. Demi mewujudkan hak anak-anak untuk memperoleh pengetahuan, kesadaran dan penerapan pola makan sehat dan bergizi. Kami mencetuskan sebuah program pemberian edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat dan bergizi. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk anak-anak SDN Dupak 1 Surabaya. Yang menjadi sasaran kami dalam sosialisasi dan pemberian edukasi pola makan sehat dan bergizi.
Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak sekolah dasar tentang pentingnya makan makanan bergizi sebagai langkah awal menuju hidup sehat. Edukasi dan Kaderisasi ini dirancang untuk membantu siswa memahami manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan kecerdasan mereka, sekaligus mendorong kebiasaan baik dengan meninggalkan budaya jajan sembarangan. Selain itu, program ini juga berupaya membentuk komunitas "Ayo Makan Sehat dan Bergizi" sebagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan edukasi dan membangun kebiasaan hidup sehat di kalangan siswa.Â
Manfaat dari kegiatan ini sangat signifikan, terutama dalam menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan cerdas. Melalui edukasi yang interaktif dan menarik, anak-anak sekolah dasar tidak hanya diajarkan tentang pentingnya makanan bergizi, tetapi juga diberi pemahaman mendalam tentang bagaimana makanan yang mereka konsumsi memengaruhi tubuh dan otak mereka. Dengan kegiatan ini, mereka akan lebih sadar untuk memilih makanan yang sehat dan bergizi, sehingga mendukung pertumbuhan fisik yang optimal dan kecerdasan yang meningkat. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga membantu membentuk pola pikir positif anak-anak, sehingga mereka lebih peka terhadap pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
Selain itu, program ini membawa dampak sosial yang signifikan melalui pembentukan komunitas "Ayo Makan Sehat dan Bergizi." Komunitas ini menjadi ruang bagi siswa untuk saling berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain dalam menerapkan kebiasaan makan sehat. Dengan adanya kaderisasi, siswa tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, baik di sekolah maupun di rumah. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi siswa, tetapi juga menjadi langkah besar dalam menciptakan budaya hidup sehat yang berkelanjutan di lingkungan sekolah. Dengan begitu, misi mencetak generasi emas yang sehat dan berkualitas di masa depan bukan lagi sekadar mimpi, melainkan sebuah pencapaian nyata!
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 15 November, di SDN Dupak 1 Surabaya. Tahap pertama dari kegiatan ini adalah kami melakukan survei awal untuk memahami kondisi lingkungan sekolah, termasuk melihat fasilitas kantin sehat yang tersedia. Survei ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sekolah telah mendukung kebiasaan makan sehat bagi siswa-siswinya. Observasi ini memberikan gambaran awal tentang tantangan yang dihadapi siswa dalam memilih makanan bergizi termasuk pada saat mereka membeli jajan sembarangan, sekaligus mengidentifikasi potensi perbaikan yang dapat dilakukan melalui program ini.
Setelah survei, tim kami melanjutkan dengan memberikan edukasi kepada siswa-siswi tentang pentingnya makanan bergizi seimbang. Dalam sesi ini, kami memperkenalkan poster-poster edukasi yang dirancang dengan visual menarik dan penuh warna, sehingga langsung menarik perhatian siswa. Poster ini berisi informasi sederhana namun penting, seperti jenis-jenis makanan bergizi, manfaatnya untuk tubuh, dan cara menghindari makanan tidak sehat. Anak-anak tampak antusias melihat dan mempelajari poster ini, bahkan beberapa dari mereka langsung mencoba mengingat dan menyebutkan isi poster tersebut.
Tidak berhenti di situ, kami juga memperkenalkan jargon unik yang bertujuan menanamkan semangat pola makan sehat di benak siswa. Jargon tersebut berbunyi, "Makan Sehat, Tubuh Jadi Kuat" disampaikan secara semarak, diiringi gerakan tangan yang membuat suasana menjadi lebih seru dan menyenangkan. Semua siswa dengan semangat mengikuti jargon tersebut, bahkan beberapa siswa terlihat mengulang-ulang jargon ini saat sesi edukasi berlangsung. Melalui pendekatan ini, kami ingin menyampaikan pesan penting dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat.
Selanjutnya, kami membentuk kader komunitas "Ayo Makan Sehat dan Bergizi" sebagai bagian dari upaya kaderisasi untuk menjaga keberlanjutan program. Para kader ini adalah siswa-siswi yang kami berikan edukasi tentang pola makan sehat. Kami juga memberikan pin khusus kepada para kader sebagai tanda pengenal mereka. Pin ini menjadi simbol kebanggaan sekaligus pengingat tanggung jawab mereka dalam menyebarkan semangat pola makan sehat kepada teman-teman di sekolah.
Di penghujung kegiatan, sebagai bentuk apresiasi sekaligus untuk memperkuat pesan pentingnya konsumsi makanan sehat, kami juga memberikan bingkisan berupa buah-buahan segar dan susu rendah gula kepada siswa-siswi SDN Dupak 1 Surabaya. "Sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian piring berisi buah dan sayur (lebih banyak sayuran) setiap kali makan", ujar Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K). Buah-buahan yang kaya vitamin dan susu yang kaya kalsium diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka. Siswa-siswi tampak senang menerima bingkisan ini, bahkan beberapa langsung mencicipi buah yang diberikan. Langkah ini kami lakukan untuk memberikan pengalaman langsung sekaligus membangun kebiasaan baik dalam memilih makanan sehat.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi singkat bersama guru SDN Dupak 1, kami mendengarkan tanggapan dan ide-ide mereka terkait program ini. Antusiasme siswa dan dukungan dari pihak sekolah menjadi bukti bahwa kegiatan ini telah meninggalkan kesan positif dan memberikan dampak yang berarti. Dengan adanya komunitas dan dukungan berkelanjutan, kami berharap siswa-siswi SDN Dupak 1 Surabaya dapat menjadi pelopor perubahan kebiasaan makan sehat, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk lingkungan di sekitar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H