Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Salah satu hak konstitusional yang ditentukan dalam Undang-undang Dasar atau UUD 1945 adalah bahwa setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki berbagai suku bangsa, ras dan etnis. Tugas esensial negara adalah penghapusan diskriminasi ras dan etnis diatur dalam Undang-undang atau UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
Bagaimana pandangan masayarakat terhadap budaya di sekitar nya?
Kondisi masyarakat Indonesia, yang berdimensi majemuk dalam berbagai sendi kehidupan, seperti budaya, agama, ras dan etnis, berpotensi menimbulkan konflik. Ciri budaya gotong royong yang telah dimiliki masyarakat Indonesia dan adanya perilaku musyawarahantarbangsa atau mufakat, bukanlah jaminan untuk tidak terjadinya konflik, terutama dengan adanya tindakan diskriminasi ras dan etnis.
Kerusuhan rasial yang pernah terjadi menunjukkan bahwa di Indonesia sebagian warga negara masih terdapat adanya diskriminasi atas dasar ras dan etnis, misalnya, diskriminasi dalam dunia kerja atau dalam kehidupan sosial ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkelahian, pemerkosaan dan pembunuhan. Konflik tersebut muncul karena adanya ketidakseimbangan hubungan yang ada dalam masyarakat, baik dalam hubungan sosial, ekonomi, maupun dalam hubungan kekuasaan.
Konflik di atas tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat yang terlibat konflik tetapi juga merugikan masyarakat secara keseluruhan. Kondisi itu dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang berlangsung. Hal itu juga mengganggu hubungan kekeluargaan, persaudaraan, persahabatan, perdamaian dan keamanan di dalam suatu negara serta menghambat hubungan persahabatan antarbangsa.
Apa yang dimaksud dengan "anti-rasis" vs seseorang yang "tidak rasis"? Yang satu adalah pembuat perubahan yang proaktif, yang satu lagi menyangkal.
Â
Penting untuk mengenali perbedaan antara menjadi "tidak rasis" dan "anti-rasis".
Seseorang yang "tidak rasis" cenderung menghindari percakapan atau konfrontasi tentang ras sama sekali. Dengan mengabaikan masalah ini, ini menunjukkan bahwa rasisme tidak ada atau merupakan masalah orang lain yang merupakan kebalikan dari mempengaruhi perubahan.
Seorang "anti-rasis" adalah seseorang yang vokal tentang pandangan mereka terhadap rasisme sistemik dan bagaimana mengatasi hal-hal seperti perbedaan dan disparitas ras. Etnisitas adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan sejarah, nenek moyang, asal usul dan bahasa yang tercermin dalam simbol-simbol yang khas, seperti agama, pakaian dan tradisi. Secara singkat, etnisitas didefinisikan sebagai kelompok  Sebagai kelompok masyarakat yang berbeda dari kelompok yang lain, etnisitas memiliki keyakinan, bahasa, dan tujuan yang berbeda-beda namun harus bersatu dalam suatu kesatuan berbangsa dan bernegara. Salah satu alat untuk menyatukannya dalam konteks kebangsaan,Â
kenegaraan maupun dalam konteks interaksi antar etnis adalah bahasa. Namun demikian, bahasa bukan lah alat yang semata-mata karena bahasa itu sendiri dapat menyelesaikan masalah-masalah etnis yang timbul di tengah-tengah masyarakat karena bahasa adalah pengetahuan tentang kebahasaan itu sendiri, seperti pengetahuan tentang fonologi, morphologi, sintaks, semantiks dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Keterampilan merealisasikan pengetahuan ini dalam tindak berbahasa tidak dapat mengatasi masalah apa pun, termasuk masalah etnisitas. Keterampilan seperti ini hanya lah menunjukkan bahwa orang tersebut mampu mengeskpressikan dirinya dengan bahasa tersebut dan dapat dimengerti oleh mitra tuturnya. Dengan keterampilan seperti ini, seseorang disebut telah menguasai keterampilan berbahasa sebagai alat untuk mengungkapkan dirinyaÂ
Menjadi seorang yang anti-rasis berarti mengetahui dan mempelajari mengenai ketidaksetaraan dan perbedaan yang memberikan suatu kelompok ras dibandingkan ras lainnya. Mengakui bahwa ada ras dan etnis yang underprivileged.Â
Refrensi;Â
http://digilib.unimed.ac.id/998/1/FullText.pdf
https://www.google.com/search?q=pengertian+anti+rasis&sca_esv\]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H