Mohon tunggu...
FRANCISCUS XAVERIUS
FRANCISCUS XAVERIUS Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS KERISTEN INDONESIA

....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Masyarakat Mengerti Diskriminasi Rasial atau Etnis

30 Oktober 2023   22:49 Diperbarui: 30 Oktober 2023   22:54 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Salah satu hak konstitusional yang ditentukan dalam Undang-undang Dasar atau UUD 1945 adalah bahwa setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki berbagai suku bangsa, ras dan etnis. Tugas esensial negara adalah penghapusan diskriminasi ras dan etnis diatur dalam Undang-undang atau UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.

Bagaimana pandangan masayarakat terhadap budaya di sekitar nya?

Kondisi masyarakat Indonesia, yang berdimensi majemuk dalam berbagai sendi kehidupan, seperti budaya, agama, ras dan etnis, berpotensi menimbulkan konflik. Ciri budaya gotong royong yang telah dimiliki masyarakat Indonesia dan adanya perilaku musyawarahantarbangsa atau mufakat, bukanlah jaminan untuk tidak terjadinya konflik, terutama dengan adanya tindakan diskriminasi ras dan etnis.

Kerusuhan rasial yang pernah terjadi menunjukkan bahwa di Indonesia sebagian warga negara masih terdapat adanya diskriminasi atas dasar ras dan etnis, misalnya, diskriminasi dalam dunia kerja atau dalam kehidupan sosial ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkelahian, pemerkosaan dan pembunuhan. Konflik tersebut muncul karena adanya ketidakseimbangan hubungan yang ada dalam masyarakat, baik dalam hubungan sosial, ekonomi, maupun dalam hubungan kekuasaan.

Konflik di atas tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat yang terlibat konflik tetapi juga merugikan masyarakat secara keseluruhan. Kondisi itu dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang berlangsung. Hal itu juga mengganggu hubungan kekeluargaan, persaudaraan, persahabatan, perdamaian dan keamanan di dalam suatu negara serta menghambat hubungan persahabatan antarbangsa.

Apa yang dimaksud dengan "anti-rasis" vs seseorang yang "tidak rasis"? Yang satu adalah pembuat perubahan yang proaktif, yang satu lagi menyangkal.

 

Penting untuk mengenali perbedaan antara menjadi "tidak rasis" dan "anti-rasis".

Seseorang yang "tidak rasis" cenderung menghindari percakapan atau konfrontasi tentang ras sama sekali. Dengan mengabaikan masalah ini, ini menunjukkan bahwa rasisme tidak ada atau merupakan masalah orang lain yang merupakan kebalikan dari mempengaruhi perubahan.

Seorang "anti-rasis" adalah seseorang yang vokal tentang pandangan mereka terhadap rasisme sistemik dan bagaimana mengatasi hal-hal seperti perbedaan dan disparitas ras. Etnisitas adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan sejarah, nenek moyang, asal usul dan bahasa yang tercermin dalam simbol-simbol yang khas, seperti agama, pakaian dan tradisi. Secara singkat, etnisitas didefinisikan sebagai kelompok  Sebagai kelompok masyarakat yang berbeda dari kelompok yang lain, etnisitas memiliki keyakinan, bahasa, dan tujuan yang berbeda-beda namun harus bersatu dalam suatu kesatuan berbangsa dan bernegara. Salah satu alat untuk menyatukannya dalam konteks kebangsaan, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun