Bagi sebagian besar pekerja, terkadang mereka dihadapkan pada banyaknya tugas dan tanggung  jawab untuk menyelesaikan secara cepat dan efektif. Memang tidak dipungkiri bahwa banyak alasan kenapa karyawan melakukan hal tersebut.
Banyak motivasi yang dilontarkan oleh senior mereka untuk lembur agar mereka, terutama lulusan baru (freshgraduate) dapat mempelajari setiap pekerjaan mereka dengan baik. Memang benar, petuah yang dilontarkan adalah masih muda ini, emang mau kemana kalau kamu pulang cepat. Kata-kata seperti itu yang dilontarkan kepada junior mereka agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut menjadi salah satu alasan mereka untuk dapat menekan biaya yang muncul bila mereka terlalu lama dalam menyelesaikan pekerjaan dan dengan laporan yang sebelum target diharapkan pihak manajemen dapat menerima hasil yang baik. Tidak terkecuali laporan tersebut untuk para klien bagi mereka yang bergerak dibidang konsultan.
Alasan berikutnya yang membuat mereka harus lembur adalah karena pertemanan, mungkin bagi sebagian orang yang menerapkan prinsip pulang cepat sesuai dengan jam kantor. Hal tersebut tidak masalah bagi mereka, mungkin kerjaannya sudah selesai, mereka melanjutkan di rumah masing-masing, atau mungkin bahwa kerjaan tersebut tidak menuntut untuk diselesaikan dengan cepat. Tapi disisi lain, atasan mereka yang lembur mungkin mengajak mereka untuk lembur dengan prinsip kekeluargaan.
Benar, Ketika seseorang mengajak lembur dengan dalih pekerjaan belum selesai dan karyawan tersebut tidak mau atau terpaksa. Terasa gesekan yang mungkin mempengaruhi hubungan dalam pekerjaan sehingga buruk untuk kedepannya bila mereka diperhadapkan pada kondisi yang sama.
Alasan berikutnya ketika mereka lembur adalah karena tuntutan dari atasan yang mengejar laporan selesai dengan cepat. Memang benar bahwa kebanyakan perusahaan dapat melakukan alasan tersebut untuk alasan efektivitas, tapi dengan banyaknya tuntutan yang banyak tidak jarang mereka melakukannya hampir setiap hari.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan ketika seseorang lembur karena banyaknya data yang dilakukan oleh proses input dengan jumlah personel sedikit dengan waktu yang cepat. Kembali lagi pada alasan sebelumnya adalah demi efisiensi baik secara waktu dan biaya.
Bekerja secara berlebihan tentu tidak baik, sehingga dampak negatif yang terlihat adalah penyakit yang muncul akibat stres dalam bekerja seperti sakit perut, pusing, muntah, demam, dan banyak penyakit. Selain itu, dengan seringnya lembur adalah badan tidak selalu dalam kondisi baik untuk melakukan pekerjaan. Ketika hal tersebut dilakukan secara berulang, tidak dapat dipungkiri bahwa produktivitas karyawan akan menurun sehingga pekerjaan akan selesai tidak tepat waktu.
Motivasi pekerja beragam dalam melakukan lembur, salah satunya adalah mencari pujian kepada atasan dengan dalih bahwa pekerja tersebut rajin sehingga patut mendapat pujian dan penghargaan seperti kenaikan jabatan atau gaji. Selain itu, dengan menyelesaikan dengan lembur, pekerja tidak perlu melakukan hal tersebut di hari kerja, waktu senggang dapat dilakukan untuk hal lain.
Padahal kenyataannya, segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan akan berakibat buruk bagi yang melakukannya. Termasuk pekerja dalam generasi milenial mungkin melakukan hal tersebut dengan senang hati.
Hal semacam itu harus disadari oleh para pekerja adalah mereka berhak untuk dapat menikmati waktu yang ada untuk melakukan hal lain selain bekerja, seperti bertemu dengan orang terkasih, melakukan perjalanan untuk menyegarkan pikiran, berolahraga dengan teratur, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan masih banyak hal yang dapat dilakukan selain bekerja.
Pekerja dapat mengalokasikan waktu mereka dengan terencana dengan baik untuk dapat mengatur mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya satu-persatu. Terlepas dari banyaknya pekerjaan yang menuntut mereka.
Para pihak manajemen seharusnya dapat memonitor segala proses pekerjaan yang dilakukan, ketika ada kendala yang datang, mereka dapat menyelesaikannya dengan pikiran terbuka dan mengatur strategi sesuai dengan standar yang berlaku sehingga pekerjaan mereka dapat selesai tepat waktu.
Memang kita tidak dapat memilih jenis pekerjaan atau manajemen seperti yang kita mau, karena pada dasarnya manusia harus bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut merupakan dasar manusia dalam bekerja.
Ketika perusahaan tidak sadar akan pekerjaan yang mereka berikan kepada pekerja, dampak negatif yang mereka terima adalah banyaknya turnover karyawan yang tinggi. Pekerja yang merasa tidak pantas untuk mereka lakukan dengan beban pekerjaan yang berat dapat memutuskan untuk resign dari perusahaan tersebut. Walaupun dalam mekanisme perusahaan ada istilah "one month notice", tidak menutup kemungkinan perusahaan untuk mencari karyawan yang tidak mudah untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan ekspetasi perusahaan.
Perusahaan akan merasa terbebani ketika banyak tuntutan dari klien atau pihak manajemen untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut, sedangkan penggantinya saja belum ada. Bisa saja, perusahaan membebankan pekerjaan yang telah resign kepada mereka yang masih bertahan. Tetapi, permasalahan muncul ketika tidak semua orang mau menerima dengan baik.
Tidak jarang karyawan tersebut dengan senang hati dalam menerima tambahan pekerjaan dalam rangka memperdalam pekerjaan yang mereka terima kedepannya. Tetapi akankah mereka akan bertahan dengan baik, sedangkan beban pekerjaan mereka ditambah?
Perusahaan harus secara sadar memikirkan kondisi karyawan mereka sebaik mungkin, seperti melakukan medical check up setahun sekali untuk mengetahui kondisi kesehatan karyawan mereka, melakukan pelatihan agar mereka dapat melakukan dengan cepat dan efisien, serta evaluasi atas hasil pekerjaan yang mereka lakukan. Hal tersebut penting bagi kedua belah pihak, untuk sama-sama menerima dengan baik sehingga kedepannya tidak ada konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H