Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Tubuh Kristus di Era Digital dalam Keluarga

26 Januari 2025   05:15 Diperbarui: 26 Januari 2025   09:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Injil Lukas (Luk 1:1-4;4:14-21), Yesus memulai pelayananNya dengan mengutip nubuat Yesaya: Dia diutus untuk membawa kabar baik kepada orang miskin, membebaskan yang tertawan, dan memberikan penglihatan kepada yang buta. Deklarasi ini menggambarkan misi Yesus sebagai pembawa harapan dan pembebasan.

Di tengah kesenjangan sosial dan tantangan global, generasi muda sering kali menjadi saksi ketidakadilan. Misi Yesus menginspirasi kita untuk menjadi agen perubahan di dunia ini. Kita dipanggil untuk membawa kasih, keadilan, dan pengharapan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan keberanian, kita dapat menjadi terang di tengah kegelapan, menjawab panggilan Tuhan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

(ilustrasi doa bersama sebelum makan, sumber: sonora.id)
(ilustrasi doa bersama sebelum makan, sumber: sonora.id)

Pesan bagi Keluarga di Zaman Ini

Ketiga bacaan pada hari Minggu 26 Januari 2025 ini menekankan pentingnya mendengarkan Firman Tuhan, saling melengkapi, dan membawa misi kasih kepada dunia. Bagi keluarga di zaman ini, pesan ini mengingatkan akan perlunya membangun fondasi iman yang kuat. Orang tua perlu menyediakan waktu bersama untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan, mengadakan momen-momen doa bersama secara rutin (misalnya mendoakan doa angelus secara teratur tiga kali sehari, berdoa sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah bangun tidur), mengajarkan nilai-nilai keadilan dan kasih, serta menghargai keberagaman dalam keluarga.

Keluarga dapat memanfaatkan teknologi untuk mempererat hubungan melalui doa bersama secara virtual (jika terpisah secara ruang dan waktu) atau berbagi refleksi melalui media sosial. Namun, yang terpenting adalah menciptakan momen-momen kebersamaan nyata, di mana nilai-nilai Kristiani diwujudkan dalam tindakan kasih dan perhatian satu sama lain. Dengan demikian, keluarga menjadi tempat pertama di mana Firman Tuhan dihidupi dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitar.

Kesimpulan: Panggilan untuk Menjadi Terang

Benang merah dari bacaan-bacaan hari ini adalah panggilan untuk hidup sebagai komunitas yang mendengar Firman, menghargai keberagaman, dan menjadi saksi kasih Tuhan. Di era digital, teknologi dapat menjadi sarana untuk menyebarkan pesan ini, tetapi kehidupan nyata tetaplah tempat di mana nilai-nilai iman diwujudkan.

Dalam konteks keluarga, membangun komunikasi yang penuh kasih dan mendukung pertumbuhan iman menjadi fondasi penting. Kita dipanggil untuk menjadi "garam dan terang dunia," menerangi jalan di tengah tantangan zaman, membawa harapan bagi sesama dan menjadi saksi akan kasih dan kesetiaan yang tak berkesudahan.

Selamat hari Minggu (terakhir di bulan Januari 2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun