Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[KilasBalik2024]: Langkah Kecil di Tengah Kehilangan: Narasi Pengalaman Tak Terlupakan di Tahun 2024

31 Desember 2024   09:58 Diperbarui: 31 Desember 2024   09:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kunjungan dua romo dan diakon kala sedang pemulihan, dokpri)

Peristiwa kedua adalah kedatangan Paus Fransiskus yang memberikan kesan mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik tetapi juga bagi banyak warga Indonesia lainnya. Kehadirannya menjadi simbol persatuan, cinta kasih, dan harapan di tengah dunia yang penuh tantangan. Saya terinspirasi oleh pesan-pesan universalnya yang melampaui batas agama dan budaya.

(rekreasi bersama para guru, foto: Bu Ida, Karya Rini)
(rekreasi bersama para guru, foto: Bu Ida, Karya Rini)

Tawaran yang Tak Terduga

DDi tengah semua itu, Kemenag Sleman menawarkan saya kesempatan besar: menambah tiga sekolah baru, yaitu SMP, SMA, dan satu SMK Kesehatan untuk mengampu pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Sebuah kepercayaan besar yang membawa tantangan baru di bidang pendidikan. Saya merasa diberi kesempatan untuk melangkah lebih jauh dalam ikut andil mencerdaskan kehidupan bangsa, meskipun masih dalam proses pemulihan fisik.

Menjadi guru di SMP dan SMA/SMK adalah pengalaman yang sangat mengasyikkan. Di tingkat SMP, saya dapat merasakan semangat para siswa yang selalu penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang dunia di sekitar mereka. Interaksi yang penuh dengan tanya jawab dan diskusi membuat suasana belajar menjadi dinamis dan menyenangkan.

Di SMA/SMK, tantangannya berbeda, dengan siswa yang mulai mempersiapkan diri untuk masa depan. Saya dapat berkontribusi dalam membimbing mereka untuk menghadapi berbagai pilihan kehidupan selanjutnya, dari pendidikan lanjutan hingga dunia kerja.

Saya sungguh bersyukur atas tawaran dari Kemenag Sleman ini. Kesempatan untuk mengajar di tiga sekolah baru sekaligus merupakan anugerah yang tidak hanya memberikan saya ruang untuk berkembang secara profesional, tetapi juga untuk menjadi bagian dari perjalanan pendidikan para siswa.

Dengan penuh harapan, saya bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam mendidik mereka, sekaligus memperkuat peran pendidikan agama dan budi pekerti dalam membentuk karakter bangsa.

Dinamika di Empat Sekolah

Menjadi guru di empat sekolah membawa dinamika yang unik setiap harinya. Bertemu dengan siswa dan guru dari karakter yang berbeda-beda adalah tantangan sekaligus kekayaan tersendiri. Ada momen-momen yang begitu berkesan di keempat sekolah ini, yang kerap saya jadikan bahan tulisan di Kompasiana. Interaksi dengan para siswa yang bersemangat, diskusi hangat dengan rekan-rekan guru, hingga refleksi pribadi tentang dunia pendidikan menjadi warna-warni perjalanan saya di tahun ini.

Refleksi: Menemukan Makna di Tengah Perjalanan

2024 adalah tahun yang mengajarkan saya untuk menghargai setiap momen, baik suka maupun duka. Kehilangan yang saya alami bukan hanya tentang perpisahan, tetapi juga tentang mengenang warisan, menghormati nilai-nilai, dan melanjutkan langkah mereka yang telah pergi. Tulisan-tulisan saya di Kompasiana menjadi jembatan untuk membagi pelajaran ini kepada dunia sekaligus arsip untuk aneka ide dan pemikiran agar tidak lenyap begitu saja.

Di balik kesulitan, ada pelajaran. Di balik kehilangan, ada cinta yang terus hidup. Dan di balik langkah kecil yang terhenti karena patah, ada lompatan besar yang menanti di depan. 

Tahun 2024 akan selalu saya kenang sebagai tahun penuh makna, ketika hidup mengajarkan bahwa setiap kisah, sekecil apa pun, adalah bagian dari perjalanan besar menuju pemahaman diri dan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun