Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pater John Baptiste Berthier: Pendiri Tarekat Misionaris Keluarga Kudus

28 Desember 2024   20:15 Diperbarui: 28 Desember 2024   20:15 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pater John Baptiste Berthier, MS, pendiri Tarekat MSF, foto: misafa.org)

Ia percaya bahwa dengan mendirikan rumah pendidikan dan pelatihan di wilayah-wilayah dengan panggilan kuat, ia dapat membentuk para calon misionaris yang kemudian diutus ke luar negeri. Konsep panggilan terlambat menjadi inti misi tarekatnya, dengan sistem pelatihan yang mampu menampung banyak calon imam yang tidak diterima di seminari tradisional karena usia mereka. Dengan cara ini, Pater Berthier berusaha mengatasi kekurangan misionaris dan memperbanyak jumlah mereka, untuk menjangkau lebih banyak jiwa dengan misi ad gentes.

(para imam MSF di Cile, foto: misafa.org)
(para imam MSF di Cile, foto: misafa.org)

Perkembangan MSF di Seluruh Dunia

Karya Pater Berthier tidak terbatas di Eropa. Pada awal abad ke-20, Tarekat Misionaris Keluarga Kudus berkembang pesat ke berbagai negara seperti Jerman, Swiss, Belgia, Brasil, dan negara-negara lainnya. MSF terus tumbuh dan menyebarkan pengaruhnya di seluruh dunia, membentuk komunitas misionaris yang tidak hanya melayani dalam pelayanan pastoral tetapi juga dalam pendidikan dan pengembangan sosial.

Di Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan, Jawa, Sumatera, Atambua, dan Larantuka, karya MSF berkembang dengan pesat. Di Kalimantan, MSF aktif di beberapa keuskupan, terlibat dalam kegiatan pastoral mendalam serta pendidikan bagi kaum muda. Banyak calon misionaris dilatih untuk menjadi imam, sambil terlibat dalam proyek sosial yang bermanfaat untuk masyarakat lokal. Kegiatan MSF di Kalimantan mengedepankan pendidikan keluarga serta penguatan iman dan moralitas.

Di Jawa, MSF fokus pada pelayanan pastoral di keuskupan yang membutuhkan bantuan imam, mengingat banyaknya kekurangan imam di beberapa daerah. Program pendidikan dan pembinaan calon imam semakin diperkuat melalui kerjasama dengan seminari lokal, di mana para siswa tidak hanya diajarkan teologi tetapi juga keterampilan sosial dan pastoral yang diperlukan.

Atambua, di Timor Barat, berperan sebagai salah satu pusat misi MSF. Di sini, MSF memperkuat iman umat Katolik dan menyediakan pendidikan bagi anak-anak serta remaja kurang beruntung. Kegiatan MSF di Atambua sangat berfokus pada pengembangan keluarga dan pemberdayaan masyarakat, membantu mereka tumbuh dalam iman dan kesejahteraan sosial.

Larantuka, yang dikenal memiliki tradisi Katolik yang kuat, juga menjadi tempat berkembangnya karya MSF. MSF membangun komunitas yang mendukung kehidupan religius, pendidikan generasi muda, serta melayani umat dalam kegiatan pastoral dan sosial. Larantuka menjadi contoh nyata bagaimana MSF, mengikuti visi Pater Berthier, memperkenalkan ajaran Kristus kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan spiritual dan fisik.

(doa bersama dalam keluarga, sumber: msf-america.org)
(doa bersama dalam keluarga, sumber: msf-america.org)

Warisan Pater Berthier dan Perkembangan MSF Saat Ini

Warisan yang ditinggalkan oleh Pater Berthier melalui Tarekat Misionaris Keluarga Kudus terus hidup hingga saat ini. Setelah wafatnya pada 16 Oktober 1908, MSF terus berkembang dan memperluas jangkauannya ke banyak negara, termasuk di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. 

Di negara-negara tempat MSF hadir, tarekat ini terlibat dalam berbagai aktivitas misi tidak hanya berkaitan dengan pengajaran agama, tetapi juga pelayanan sosial, pendidikan, dan pengembangan komunitas.

Dalam konteks Asia, Afrika, dan Amerika Latin, MSF terus mengembangkan karya-karyanya dengan fokus pada pendidikan, pelayanan sosial, dan penguatan iman. Di beberapa negara Asia, seperti Filipina, India, dan Indonesia, MSF memiliki kehadiran kuat, membentuk para calon misionaris, serta melayani komunitas yang membutuhkan dukungan pastoral dan sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun